Obama Dituding Jadi Dalang Kerusuhan Virginia
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah artikel yang dimuat situs American Thinker menyebut jika kerusuhan yang terjadi di Charlottesville, Virginia, telah diatur. Artikel itu menyebut sejumlah tokoh menjadi dalang dari kerusuhan tersebut salah satunya adalah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.
Artikel yang ditulis oleh Patricia McCarthy dengan judul "Charlottesville dan akibatnya: Bagaimana jika itu telah diatur?" menyebut Obama telah merencanakan dan mendalangi kerusuhan di Charlottesville pada 12 Agustus lalu. McCarthy juga menyebut Gubernur Virginia Terry McAuliffe, Walikota Charlottesville Michael Signer, dan investor miliarder George Soros ikut terlibat.
"Kampanye konyol oleh hampir semua media, baik Demokrat dan Republik, terlalu mudah memberi label kepada Trump semacam simpatisan rasis dan simpatisan Nazi mulai menimbulkan bau busuk dari sebuah orkestra yang sudah diatur," tulis McCarthy
"Kebakaran di Charlottesville mulai terasa seperti telah disiapkan, mungkin telah direncanakan dalam beberapa minggu atau bulan," sambungnya.
Terkait tulisan ini, perwakilan dari negara Idaho Bryan Zollinger mengatakan masuk akal jika kerusuhan di Virginia telah diatur. Ia pun mengatakan bahwa teori konspirasi itu benar adanya.
"Saya tidak mengatakan itu benar, tapi saya mengira jika hal itu benar-benar masuk akal," katanya, sembari menambahkan bahwa banyak aksi demonstrasi yang didanai oleh Soros seperti dikutip dari Washington Times, Selasa (22/8/2017).
Zollinger mengatakan bahwa dia menghargai bahwa ada seseorang di luar sana yang meminta orang untuk berpikir sendiri dan menggunakan logika serta alasan daripada memancarkan apa yang media, juga dikenal sebagai cabang komunikasi Partai Demokrat, jual.
Zollinger mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa sementara dia menganggap klaim dalam artikel American Thinker mungkin salah, mereka masih masuk akal.
"Kalau dipikir-pikir, mungkin sebuah kesalahan untuk mengunggahnya. Saya tidak bermaksud melakukannya untuk mengacaukan keadaan," katanya.
Aksi demonstrasi kaum nasionalis sayap kanan yang dijuluki "Unite the Right" pada 12 Agustus lalu berujung bentrokan dengan kelompok penentangnya. Kericuhan semakin memanas setelah sebuah mobil menyeruduk ke barisan para demonstran.
Sedikitnya 1 orang tewas dan 19 lainnya terluka akibat serangan mobil tersebut. Pihak kepolisian telah menetapkan pengendara mobil James Alex Fields Jr. dan menetapkannya sebagai tersangka dengan tuduhan melakukan pembunuhan tingkat dua.
Artikel yang ditulis oleh Patricia McCarthy dengan judul "Charlottesville dan akibatnya: Bagaimana jika itu telah diatur?" menyebut Obama telah merencanakan dan mendalangi kerusuhan di Charlottesville pada 12 Agustus lalu. McCarthy juga menyebut Gubernur Virginia Terry McAuliffe, Walikota Charlottesville Michael Signer, dan investor miliarder George Soros ikut terlibat.
"Kampanye konyol oleh hampir semua media, baik Demokrat dan Republik, terlalu mudah memberi label kepada Trump semacam simpatisan rasis dan simpatisan Nazi mulai menimbulkan bau busuk dari sebuah orkestra yang sudah diatur," tulis McCarthy
"Kebakaran di Charlottesville mulai terasa seperti telah disiapkan, mungkin telah direncanakan dalam beberapa minggu atau bulan," sambungnya.
Terkait tulisan ini, perwakilan dari negara Idaho Bryan Zollinger mengatakan masuk akal jika kerusuhan di Virginia telah diatur. Ia pun mengatakan bahwa teori konspirasi itu benar adanya.
"Saya tidak mengatakan itu benar, tapi saya mengira jika hal itu benar-benar masuk akal," katanya, sembari menambahkan bahwa banyak aksi demonstrasi yang didanai oleh Soros seperti dikutip dari Washington Times, Selasa (22/8/2017).
Zollinger mengatakan bahwa dia menghargai bahwa ada seseorang di luar sana yang meminta orang untuk berpikir sendiri dan menggunakan logika serta alasan daripada memancarkan apa yang media, juga dikenal sebagai cabang komunikasi Partai Demokrat, jual.
Zollinger mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa sementara dia menganggap klaim dalam artikel American Thinker mungkin salah, mereka masih masuk akal.
"Kalau dipikir-pikir, mungkin sebuah kesalahan untuk mengunggahnya. Saya tidak bermaksud melakukannya untuk mengacaukan keadaan," katanya.
Aksi demonstrasi kaum nasionalis sayap kanan yang dijuluki "Unite the Right" pada 12 Agustus lalu berujung bentrokan dengan kelompok penentangnya. Kericuhan semakin memanas setelah sebuah mobil menyeruduk ke barisan para demonstran.
Sedikitnya 1 orang tewas dan 19 lainnya terluka akibat serangan mobil tersebut. Pihak kepolisian telah menetapkan pengendara mobil James Alex Fields Jr. dan menetapkannya sebagai tersangka dengan tuduhan melakukan pembunuhan tingkat dua.
(ian)