Menambah Wawasan Melalui Multimedia Training Course for Pacific Countries
A
A
A
YOGYAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui Direktorat Kerja Sama Teknik baru saja merampungkan pelatihan Multimedia Training Course for Pacific Countries. Pelatihan yang digelar di Yogyakarta, 9-19 Agustus ini terlaksana berkat kerja sama dengan Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) “MMTC” Yogyakarta.
Ada 15 peserta berlatar belakang jurnalis yang ikut dalam pelatihan ini. Mereka berasal dari 6 negara di kawasan Pasifik, yakni Fiji, Nauru, Papua Nugini, Solomon Islands, Timor Leste, dan Indonesia. Pelatihan ini adalah bentuk penegasan komitmen pemerintah Indonesia terhadap negara-negara Pasifik untuk memberikan pelatihan capacity building dan bekerja sama dalam pembangunan, termasuk di bidang multimedia.
“Diharapkan, melalui pelatihan para peserta akan dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman mereka di bidang multimedia sebagai bekal dalam mengantisipasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat,” jelas Mohammad Syarif Alatas, Direktur Kerja Sama Teknik Kemenlu RI saat penutupan Multimedia Training Course for Pacific Countries.
Selama pelatihan, peserta mendapat materi tentang penulisan berita, pengoperasian kamera, editing non-linier, dan juga kearifan lokal yang ada di Yogyakarta. Materi-materi ini diharapkan bisa menambah wawasan para jurnalis, terutama dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistik mereka.
“Pelatihan telah menambah pengetahuan dan kemampuan para peserta. Lebih dari itu, jalinan pertemanan dan persahabatan yang terjalin antara negara-negara Pasifik dengan cara bertukar berita dan pengetahuan tentang teknologi informasi,” ujar Prof. Dr. Gati Gayatri, Plt. Ketua STMM “MMTC” Yogyakarta.
Bertambahnya wawasan setelah mengikuti pelatihan ini memang diakui sejumlah peserta. “Sebelum mengikuti pelatihan ini, saya tidak mengetahui kondisi Indonesia sesungguhnya. Kini, setelah 10 hari di Yogyakarta, saya mulai memahami kondisi Indonesia yang sebenarnya,” kata Mark Haihuie, jurnalis muda asal Papua Nugini yang menjadi salah satu peserta Multimedia Training Course for Pacific Countries.
Ada 15 peserta berlatar belakang jurnalis yang ikut dalam pelatihan ini. Mereka berasal dari 6 negara di kawasan Pasifik, yakni Fiji, Nauru, Papua Nugini, Solomon Islands, Timor Leste, dan Indonesia. Pelatihan ini adalah bentuk penegasan komitmen pemerintah Indonesia terhadap negara-negara Pasifik untuk memberikan pelatihan capacity building dan bekerja sama dalam pembangunan, termasuk di bidang multimedia.
“Diharapkan, melalui pelatihan para peserta akan dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman mereka di bidang multimedia sebagai bekal dalam mengantisipasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat,” jelas Mohammad Syarif Alatas, Direktur Kerja Sama Teknik Kemenlu RI saat penutupan Multimedia Training Course for Pacific Countries.
Selama pelatihan, peserta mendapat materi tentang penulisan berita, pengoperasian kamera, editing non-linier, dan juga kearifan lokal yang ada di Yogyakarta. Materi-materi ini diharapkan bisa menambah wawasan para jurnalis, terutama dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistik mereka.
“Pelatihan telah menambah pengetahuan dan kemampuan para peserta. Lebih dari itu, jalinan pertemanan dan persahabatan yang terjalin antara negara-negara Pasifik dengan cara bertukar berita dan pengetahuan tentang teknologi informasi,” ujar Prof. Dr. Gati Gayatri, Plt. Ketua STMM “MMTC” Yogyakarta.
Bertambahnya wawasan setelah mengikuti pelatihan ini memang diakui sejumlah peserta. “Sebelum mengikuti pelatihan ini, saya tidak mengetahui kondisi Indonesia sesungguhnya. Kini, setelah 10 hari di Yogyakarta, saya mulai memahami kondisi Indonesia yang sebenarnya,” kata Mark Haihuie, jurnalis muda asal Papua Nugini yang menjadi salah satu peserta Multimedia Training Course for Pacific Countries.
(esn)