Polisi Israel Blokade dan Ciduk Dalang Demonstrasi Anti Netanyahu
A
A
A
JERUSALEM - Polisi Israel memblokade aksi demonstrasi mingguan yang meminta jaksa agung negara itu untuk mendakwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas dugaan korupsi. Pihak kepolisian juga menangkap dua orang yang dianggap sebagai otak dari aksi demonstrasi itu.
Ribuan demonstran telah berkumpul di dekat rumah jaksa agung Avichai Mandelblit setiap minggu untuk memprotes penanganan sejumlah kasus korupsi yang melibatkan Benjamin Netanyahu dan keluarganya.
Namun pekan ini, polisi membuat penghalang jalan untuk mencegah para demonstran mencapai daerah di dekat rumah Mandelbit di Petah Tikva. Akibatnya sekitar 2.000 pemrotes muncul di luar kantor polisi kota tersebut.
Dua orang yang menjadi aktor aksi demonstrasi itu, Meni Naftali, yang dulu bekerja sebagai pengurus rumah tangga Netanyahu, dan Eldad Yaniv, seorang pengacara anti-korupsi, ditahan seperti dikutip dari Independent, Senin (21/8/2017).
Juru bicara polisi Merav Lapidot mengatakan kepada Times of Israel bahwa pada awalnya kedua orang itu tidak ditangkap dan hanya ditahan untuk diinterogasi. Namun mereka menolak untuk menyetujui sebuah perintah penahanan sukarela yang melarang mereka berada di kota tersebut selama 10 hari.
"Kami ingin melepaskan mereka tapi mereka menolak menandatangani kesepakatan untuk tidak melakukan kejahatan yang sama lagi. Sepertinya itu seperti permintaan yang benar-benar masuk akal," urai Lapidot.
Meski pemrotes tidak memiliki izin, polisi mengizinkan mereka asal tidak ada gangguan ketertiban umum dan dengan syarat para demonstran tidak melakukan perjalanan menuju rumah jaksa agung.
Namun, pekan lalu warga di lingkungan Mandelblit mengeluh ke Pengadilan Tinggi mengenai aksi demonstrasi tersebut. Mereka mengeluhkah suara bising yang ditimbulkan aksi demonstrasi itu.
Polisi mengatakan kepada para pemrotes bahwa mereka memerlukan izin sampai Pengadilan Tinggi memutuskan untuk mengajukan petisi tersebut.
Protes telah berlangsung sekarang selama 39 minggu berturut-turut atas tuduhan Netanyahu menerima hadiah ilegal yang mewah.
Polisi Israel membenarkan bahwa Perdana Menteri tersebut diduga telah melakukan penyuapan, kecurangan dan pelanggaran terhadap kepercayaan. Dia juga dituduh menawarkan bantuan komersial kepada pemilik surat kabar sebagai imbalan atas liputan yang positif.
Netanyahu telah menolak semua tuduhan melakukan kesalahan dan mengatakan bahwa tuduhan yang dialamatkan kepadanya bermotif politik.
Ribuan demonstran telah berkumpul di dekat rumah jaksa agung Avichai Mandelblit setiap minggu untuk memprotes penanganan sejumlah kasus korupsi yang melibatkan Benjamin Netanyahu dan keluarganya.
Namun pekan ini, polisi membuat penghalang jalan untuk mencegah para demonstran mencapai daerah di dekat rumah Mandelbit di Petah Tikva. Akibatnya sekitar 2.000 pemrotes muncul di luar kantor polisi kota tersebut.
Dua orang yang menjadi aktor aksi demonstrasi itu, Meni Naftali, yang dulu bekerja sebagai pengurus rumah tangga Netanyahu, dan Eldad Yaniv, seorang pengacara anti-korupsi, ditahan seperti dikutip dari Independent, Senin (21/8/2017).
Juru bicara polisi Merav Lapidot mengatakan kepada Times of Israel bahwa pada awalnya kedua orang itu tidak ditangkap dan hanya ditahan untuk diinterogasi. Namun mereka menolak untuk menyetujui sebuah perintah penahanan sukarela yang melarang mereka berada di kota tersebut selama 10 hari.
"Kami ingin melepaskan mereka tapi mereka menolak menandatangani kesepakatan untuk tidak melakukan kejahatan yang sama lagi. Sepertinya itu seperti permintaan yang benar-benar masuk akal," urai Lapidot.
Meski pemrotes tidak memiliki izin, polisi mengizinkan mereka asal tidak ada gangguan ketertiban umum dan dengan syarat para demonstran tidak melakukan perjalanan menuju rumah jaksa agung.
Namun, pekan lalu warga di lingkungan Mandelblit mengeluh ke Pengadilan Tinggi mengenai aksi demonstrasi tersebut. Mereka mengeluhkah suara bising yang ditimbulkan aksi demonstrasi itu.
Polisi mengatakan kepada para pemrotes bahwa mereka memerlukan izin sampai Pengadilan Tinggi memutuskan untuk mengajukan petisi tersebut.
Protes telah berlangsung sekarang selama 39 minggu berturut-turut atas tuduhan Netanyahu menerima hadiah ilegal yang mewah.
Polisi Israel membenarkan bahwa Perdana Menteri tersebut diduga telah melakukan penyuapan, kecurangan dan pelanggaran terhadap kepercayaan. Dia juga dituduh menawarkan bantuan komersial kepada pemilik surat kabar sebagai imbalan atas liputan yang positif.
Netanyahu telah menolak semua tuduhan melakukan kesalahan dan mengatakan bahwa tuduhan yang dialamatkan kepadanya bermotif politik.
(ian)