Uskup Filipina Kecam Perang Anti Narkoba Duterte
A
A
A
MANILA - Perang terhadap narkoba yang dilakukan pemerintah Filipina kembali mengundang kecaman. Kali ini datang dari Uskup Filipina.
Kardinal Manila Luis Tagle mengkritik kampanye berdarah pemerintah terhadap narkoba. Ia mengutuk mereka yang membunuh bahkan orang yang tidak berdaya seperti dikutip dari BBC, Minggu (20/8/2017).
Polisi mengatakan bahwa sejak Presiden Rodrigo Duterte melancarkan kampanye melawan pengedar narkoba 14 bulan yang lalu, 3.500 orang telah terbunuh.
Tapi kelompok hak asasi manusia mengatakan jumlahnya jauh lebih tinggi, dan banyak yang menjadi target tidak bersalah. Satu kasus profil tinggi minggu ini memicu kritik baru.
Reuters melaporkan bahwa setidaknya 90 orang tewas ditembak minggu ini, dengan 32 orang tewas dalam satu hari di provinsi Bulacan, sebelah utara Ibu Kota Manila.
Salah satu dari mereka yang meninggal adalah anak laki-laki berusia 17 tahun, Kian Delos Santos. Polisi mengatakan dia tewas pada hari Selasa setelah menembaki mereka terlebih dahulu di Kota Caloocan.
Namun, cuplikan kamera keamanan kemudian muncul menunjukkan bahwa dia diseret oleh dua petugas, mengajukan pertanyaan serius mengenai keadaan penembakan tersebut.
Kepala polisi di Kota Caloocan telah diskors saat menunggu penyelidikan, dan sekutu Presiden Duterte di Senat telah mengajukan sebuah resolusi yang mengecam pembunuhan tersebut.
Kardinal Manila Luis Tagle mengkritik kampanye berdarah pemerintah terhadap narkoba. Ia mengutuk mereka yang membunuh bahkan orang yang tidak berdaya seperti dikutip dari BBC, Minggu (20/8/2017).
Polisi mengatakan bahwa sejak Presiden Rodrigo Duterte melancarkan kampanye melawan pengedar narkoba 14 bulan yang lalu, 3.500 orang telah terbunuh.
Tapi kelompok hak asasi manusia mengatakan jumlahnya jauh lebih tinggi, dan banyak yang menjadi target tidak bersalah. Satu kasus profil tinggi minggu ini memicu kritik baru.
Reuters melaporkan bahwa setidaknya 90 orang tewas ditembak minggu ini, dengan 32 orang tewas dalam satu hari di provinsi Bulacan, sebelah utara Ibu Kota Manila.
Salah satu dari mereka yang meninggal adalah anak laki-laki berusia 17 tahun, Kian Delos Santos. Polisi mengatakan dia tewas pada hari Selasa setelah menembaki mereka terlebih dahulu di Kota Caloocan.
Namun, cuplikan kamera keamanan kemudian muncul menunjukkan bahwa dia diseret oleh dua petugas, mengajukan pertanyaan serius mengenai keadaan penembakan tersebut.
Kepala polisi di Kota Caloocan telah diskors saat menunggu penyelidikan, dan sekutu Presiden Duterte di Senat telah mengajukan sebuah resolusi yang mengecam pembunuhan tersebut.
(ian)