Korut Peringatkan Serangan Tanpa Ampun Jelang Latihan AS-Korsel
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengeluarkan peringatan jelang latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel). Rezim Pyongyang menyebut latihan tersebut sebagai perilaku sembrono yang mendorong situasi ke dalam fase perang nuklir yang tidak terkendali.
"Pernyataan kelompok Trump tentang latihan perang nuklir nekat melawan DPRK adalah perilaku sembrono yang mendorong situasi ke dalam fase perang nuklir yang tidak terkendali," kata Rodong Sinmun, menggunakan akronim untuk Republik Rakyat Demokratik Korea, nama resmi negara tersebut.
Pyongyang juga menyatakan bahwa tentaranya dapat menargetkan AS kapan saja, dan tidak ada Guam, Hawaii atau daratan AS yang bisa menghindari serangan tanpa ampun.
Pernyataan ini menggambarkan Korut sebagai "pemilik terkuat" rudal balistik antar benua yang mampu menyerang daratan AS dari mana saja.
"Tentara Rakyat Korea menjaga kewaspadaan tinggi, siap untuk menahan musuh. Langkah ini akan mengambil langkah tegas bahkan saat tanda-tanda perang preventif terlihat," katanya seperti dikutip dari CNN, Minggu (20/8/2017).
Pernytaan itu tidak memberikan rincian tentang apa artinya "perang preventif".
Peringatan yang dimuat Rodong Sinmun, surat kabar resmi pemerintah Korut, datang sehari sebelum AS memulai latihan militer Uli Freedom Guardian dengan Korsel.
Ketegangan antara AS dan Korut telah berkembang dalam beberapa pekan terakhir.
Pekan lalu, Pyongyang mengatakan telah menyelesaikan sebuah rencana untuk menembakkan empat rudal ke wilayah Guam di AS. Media pemerintah melaporkan bahwa pemimpin Kim Jong-un akan menilai langkah AS selanjutnya sebelum memberikan perintah peluncuran.
"Kim akan melihat sedikit tindakan bodoh dan tolol dari orang Yankee," bunyi sebuah pernyataan Korut pekan lalu.
Korut telah menentang latihan militer tahunan AS dan Korsel karena dianggap sebagai praktik invasi. Namun, AS dan Korsel bersikeras jika latihan tersebut murni sebuah bentuk defensif.
"Pernyataan kelompok Trump tentang latihan perang nuklir nekat melawan DPRK adalah perilaku sembrono yang mendorong situasi ke dalam fase perang nuklir yang tidak terkendali," kata Rodong Sinmun, menggunakan akronim untuk Republik Rakyat Demokratik Korea, nama resmi negara tersebut.
Pyongyang juga menyatakan bahwa tentaranya dapat menargetkan AS kapan saja, dan tidak ada Guam, Hawaii atau daratan AS yang bisa menghindari serangan tanpa ampun.
Pernyataan ini menggambarkan Korut sebagai "pemilik terkuat" rudal balistik antar benua yang mampu menyerang daratan AS dari mana saja.
"Tentara Rakyat Korea menjaga kewaspadaan tinggi, siap untuk menahan musuh. Langkah ini akan mengambil langkah tegas bahkan saat tanda-tanda perang preventif terlihat," katanya seperti dikutip dari CNN, Minggu (20/8/2017).
Pernytaan itu tidak memberikan rincian tentang apa artinya "perang preventif".
Peringatan yang dimuat Rodong Sinmun, surat kabar resmi pemerintah Korut, datang sehari sebelum AS memulai latihan militer Uli Freedom Guardian dengan Korsel.
Ketegangan antara AS dan Korut telah berkembang dalam beberapa pekan terakhir.
Pekan lalu, Pyongyang mengatakan telah menyelesaikan sebuah rencana untuk menembakkan empat rudal ke wilayah Guam di AS. Media pemerintah melaporkan bahwa pemimpin Kim Jong-un akan menilai langkah AS selanjutnya sebelum memberikan perintah peluncuran.
"Kim akan melihat sedikit tindakan bodoh dan tolol dari orang Yankee," bunyi sebuah pernyataan Korut pekan lalu.
Korut telah menentang latihan militer tahunan AS dan Korsel karena dianggap sebagai praktik invasi. Namun, AS dan Korsel bersikeras jika latihan tersebut murni sebuah bentuk defensif.
(ian)