Ayah di Dhaka Bakar Bayinya Hidup-hidup karena Tak Suka Terlahir Perempuan
A
A
A
DHAKA - Seorang ayah di Dhaka, Bangladesh, tega membakar bayinya hidup-hidup dengan bensin. Pria itu tidak suka bayi yang dilahirkan istrinya berjenis kelamin perempuan.
Menurut pihak kepolisian di Sonargaon, Dhaka, pada Sabtu (5/8/2017), insiden itu terjadi di Narayanganj, sebuah distrik yang berdekatan dengan Ibu Kota Dhaka.
Korban bernama Jannatul yang baru berusia sembilan bulan. Polisi meluncurkan penyelidikan setelah nenek korban, Sazia Begum, melapor ke kantor polisi.
Menurut Sazia Begum, menantunya, Jahirul Islam—seorang tukang listrik di Sonargaon—menikah dengan putrinya, Kulsum Begum, tahun lalu.
Jahirul sangat marah atas kelahiran anak perempuan, dan dia mendambakan seorang anak laki-laki.
”Perseteruan keluarga terus berlanjut selama beberapa saat sebelum dia membakar putrinya pada 30 Juli,” kata Sazia.
Menurut laporan Sazia, Jahirul menuangkan bensin ke bayi perempuan itu dan membuatnya terbakar. Jahirul tidak membawa bayinya ke rumah sakit, yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Kulsum Begum mengatakan kepada The Daily Star, suaminya adalah seorang pecandu dan sering menyiksanya. Kulsum meminta pihak berwajib untuk memastikan keadilan atas pembunuhan putrinya.
Inspektur Polisi Sonargaon, Sheikh Mofizul Islam, telah menemukan jasad bayi itu dan mengirimkannya ke Rumah Sakit Umum Narayanganj untuk diautopsi.
Polisi kini memburu Jahirul dan keluarganya yang semuanya telah melarikan diri.
Menurut pihak kepolisian di Sonargaon, Dhaka, pada Sabtu (5/8/2017), insiden itu terjadi di Narayanganj, sebuah distrik yang berdekatan dengan Ibu Kota Dhaka.
Korban bernama Jannatul yang baru berusia sembilan bulan. Polisi meluncurkan penyelidikan setelah nenek korban, Sazia Begum, melapor ke kantor polisi.
Menurut Sazia Begum, menantunya, Jahirul Islam—seorang tukang listrik di Sonargaon—menikah dengan putrinya, Kulsum Begum, tahun lalu.
Jahirul sangat marah atas kelahiran anak perempuan, dan dia mendambakan seorang anak laki-laki.
”Perseteruan keluarga terus berlanjut selama beberapa saat sebelum dia membakar putrinya pada 30 Juli,” kata Sazia.
Menurut laporan Sazia, Jahirul menuangkan bensin ke bayi perempuan itu dan membuatnya terbakar. Jahirul tidak membawa bayinya ke rumah sakit, yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Kulsum Begum mengatakan kepada The Daily Star, suaminya adalah seorang pecandu dan sering menyiksanya. Kulsum meminta pihak berwajib untuk memastikan keadilan atas pembunuhan putrinya.
Inspektur Polisi Sonargaon, Sheikh Mofizul Islam, telah menemukan jasad bayi itu dan mengirimkannya ke Rumah Sakit Umum Narayanganj untuk diautopsi.
Polisi kini memburu Jahirul dan keluarganya yang semuanya telah melarikan diri.
(mas)