Bom Bunuh Diri Milisi Taliban Tewaskan 2 Tentara AS
Bom Bunuh Diri Milisi Taliban Tewaskan 2 Tentara AS
A
A
A
KANDAHAR - Seorang pembom bunuh diri Taliban menabrakkan kendaraannya ke sebuah konvoi NATO di kota Kandahar, Afghanistan selatan, Rabu (2/8/2017). Aksi itu menewaskan dua tentara Amerika Serikat (AS), kata Pentagon.
Zia Durani, juru bicara gubernur Kandahar, mengatakan konvoi tersebut diserang saat berada di daerah Shorandam, yang terletak di jalan utama dari Kandahar Airfield, salah satu pangkalan Amerika terbesar di negara tersebut.
"Kawasan itu ditutup oleh pasukan koalisi. Kami tidak mengetahui jumlah korban mereka," kata Durani seperti dikutip dari New York Times, Kamis (3/8/2017).
Sebuah pernyataan awal Amerika mengatakan ada korban di antara konvoi tersebut. Kemudian, juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, membenarkan bahwa dua orang Amerika telah terbunuh.
Di lokasi serangan tersebut, setidaknya empat helikopter mendarat untuk mengevakuasi korban, dan petugas pemadam kebakaran tiba untuk memadamkan salah satu kendaraan lapis baja yang terbakar. Pejabat lokal mengatakan dua anggota pasukan koalisi telah terbunuh dan tiga lainnya cedera.
"Saya mendengar ledakan keras dan kemudian melihat salah satu kendaraan lapis baja terbakar. Lalu jalan diblokir dan helikopter-helikopter itu tiba," kata Janan Agha, yang tinggal di dekat lokasi serangan tersebut.
Kekerasan yang dilakukan oleh kelompok Taliban memburuk di seluruh Afghanistan. Sedikitnya 8.700 tentara AS tetap berada di Afghanistan sebagai bagian dari misi NATO. Mereka berusaha untuk mendukung pasukan keamanan Afghanistan, yang semakin dalam keadaan tertekan. Delapan tentara Amerika telah terbunuh oleh tembakan musuh sejauh tahun ini. Presiden Trump sedang mempertimbangkan apakah akan mengirim beberapa ribu tentara tambahan untuk membantu pasukan Afghanistan menahan garis tersebut.
Zia Durani, juru bicara gubernur Kandahar, mengatakan konvoi tersebut diserang saat berada di daerah Shorandam, yang terletak di jalan utama dari Kandahar Airfield, salah satu pangkalan Amerika terbesar di negara tersebut.
"Kawasan itu ditutup oleh pasukan koalisi. Kami tidak mengetahui jumlah korban mereka," kata Durani seperti dikutip dari New York Times, Kamis (3/8/2017).
Sebuah pernyataan awal Amerika mengatakan ada korban di antara konvoi tersebut. Kemudian, juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, membenarkan bahwa dua orang Amerika telah terbunuh.
Di lokasi serangan tersebut, setidaknya empat helikopter mendarat untuk mengevakuasi korban, dan petugas pemadam kebakaran tiba untuk memadamkan salah satu kendaraan lapis baja yang terbakar. Pejabat lokal mengatakan dua anggota pasukan koalisi telah terbunuh dan tiga lainnya cedera.
"Saya mendengar ledakan keras dan kemudian melihat salah satu kendaraan lapis baja terbakar. Lalu jalan diblokir dan helikopter-helikopter itu tiba," kata Janan Agha, yang tinggal di dekat lokasi serangan tersebut.
Kekerasan yang dilakukan oleh kelompok Taliban memburuk di seluruh Afghanistan. Sedikitnya 8.700 tentara AS tetap berada di Afghanistan sebagai bagian dari misi NATO. Mereka berusaha untuk mendukung pasukan keamanan Afghanistan, yang semakin dalam keadaan tertekan. Delapan tentara Amerika telah terbunuh oleh tembakan musuh sejauh tahun ini. Presiden Trump sedang mempertimbangkan apakah akan mengirim beberapa ribu tentara tambahan untuk membantu pasukan Afghanistan menahan garis tersebut.
(ian)
Explore More