Menteri Pertahanan Jepang Mengundurkan Diri
A
A
A
TOKYO - Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada mendadak mengundurkan diri dari jabatannya. Ia mengundurkan diri setelah serangkaian kejanggalan, salah langkah, dan banyaknya hal yang disembunyikan di kementerian yang dipimpinnya.
Tomomi Inada menjadi sorotan setelah sejumlah permasalahan di kementriannya berkontribusi atas tingkat dukungan publik yang terjun bebas terhadap Perdana Menteri Shinzo Abe.
Inada, anak didik Abe yang telah dipandang sebagai calon perdana menteri masa depan, diperkirakan akan diganti dalam perombakan kabinet pekan depan yang Abe harapkan akan memperbaiki peringkatnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/7/2017).
Dukungan terhadap Abe telah turun di bawah 30 persen dalam beberapa jajak pendapat. Abe dilanda skandal mengenai dugaan kronisme dan pandangan banyak pemilih yang menganggap enteng hal tersebut.
Namun para kritikus menilai pengunduran diri Inada terlambat. Pasalnya langkah ini diambil bertepatan dengan dikeluarkannya laporan mengenai penyelidikan apakah pejabat kementerian pertahanan berusaha menyebunyikan catatan yang menunjukkan keamanan yang memburuk di Sudan Selatan.
Sekedar informasi, saat ini tentara Jepang turut berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan perdamaian kontroversial yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).
Tomomi Inada menjadi sorotan setelah sejumlah permasalahan di kementriannya berkontribusi atas tingkat dukungan publik yang terjun bebas terhadap Perdana Menteri Shinzo Abe.
Inada, anak didik Abe yang telah dipandang sebagai calon perdana menteri masa depan, diperkirakan akan diganti dalam perombakan kabinet pekan depan yang Abe harapkan akan memperbaiki peringkatnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/7/2017).
Dukungan terhadap Abe telah turun di bawah 30 persen dalam beberapa jajak pendapat. Abe dilanda skandal mengenai dugaan kronisme dan pandangan banyak pemilih yang menganggap enteng hal tersebut.
Namun para kritikus menilai pengunduran diri Inada terlambat. Pasalnya langkah ini diambil bertepatan dengan dikeluarkannya laporan mengenai penyelidikan apakah pejabat kementerian pertahanan berusaha menyebunyikan catatan yang menunjukkan keamanan yang memburuk di Sudan Selatan.
Sekedar informasi, saat ini tentara Jepang turut berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan perdamaian kontroversial yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).
(ian)