Moskow Diminta Siapkan Balasan yang Menyakitkan untuk AS

MOSKOW - Seorang senator Rusia meminta Moskow untuk bereaksi atas rancangan sanksi Amerika Serikat (AS) dengan tindakan asimetris yang menyakitkan. Namun ia menekankan, aksi balasan tersebut tidak boleh dilaksanakan sebelum sanksi AS mulai berlaku.

"Harapan terakhir mati, tapi ia meninggal, seperti hal lainnya. Ditinjau dari pemungutan suara monolitik di Dewan Perwakilan Rakyat mengenai sanksi yang ditujukan kepada Rusia, Korea Utara, dan Iran, tidak akan ada terobosan atau bahkan normalisasi (dalam hubungan timbal balik Rusia-AS)," kata senator Konstantin Kosachev di laman Facebooknya.

"Lebih dari itu, degradasi kerja sama bilateral lebih lanjut menjadi tak terelakkan, meski nampaknya kita sudah mencapai batas," tambahnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (27/7/2017).

Senator senior itu kemudian mengusulkan agar pihak berwenang mulai menyiapkan balasan atas sanksi AS yang dianggapnya bermusuhan itu.

"Apa yang harus kita lakukan? Pertama-tama kita jangan terburu-buru, kita harus bereaksi hanya terhadap hukum yang sudah berlaku. Kedua, kita harus menyiapkan reaksi seperti itu, karena pasti harus diikuti, bukan yang simetris, tapi menyakitkan bagi orang Amerika," katanya.

Menanggapi pernyataan Kosachev, sekretaris pers Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan pernyataan dari anggota parlemen Rusia dapat dimengerti dan sangat jelas serta reaksi terhadap undang-undang AS cukup jelas.

Peskov menambahkan, bagaimanapun, bahwa akan terlalu dini untuk mengungkapkan kemungkinan langkah timbal balik sebelum AS benar-benar mengambil tindakan.