Korut Tengah Mempersiapkan Uji Coba Rudal Terbaru
A
A
A
WASHINGTON - Intelijen Amerika Serikat (AS) mengindikasikan jika Korea Utara (Korut) sedang melakukan persiapan untuk uji coba rudal balistik antar benua (ICBM) atau uji coba jarak menengah. Hal itu diungkapkan oleh dua orang pejabat yang mengetahui tentang hal tersebut.
Dua pejabat itu memastikan ada indikator persiapan tes yang bisa mengarah pada potensi peluncuran sekitar dua minggu. "Satelit AS telah mendeteksi citra baru dan emisi radar berbasis satelit yang mengindikasikan bahwa Korut dapat menguji komponen dan fasilitas kontrol rudal untuk peluncuran ICBM atau intermediate lainnya," kata para pejabat tersebut seperti dikutip dari CNN, Kamis (20/7/2017).
AS memberikan perhatian terkait radar dan jaringan komunikasi yang dapat digunakan Korut dalam peluncuran. Uji coba berikutnya akan menjadi yang pertama sejak Korut berhasil meluncurkan ICBM pada 4 Juli.
Pada saat yang sama, pejabat tadi mengatakan bahwa Korut terus menguji komponen untuk meluncurkan rudal dari kapal selam. Namun penilaian intelijen AS adalah program tersebut tetap pada tahap awal.
Laporan intelijen terbaru tentang potensi uji coba ICBM kedua tersebut muncul saat perwira militer tertinggi kedua memperingatkan Kongres bahwa teknik penipuan Korut untuk menutupi peluncuran rudal mereka telah sangat canggih.
Sebelumnya, Korut melakukan uji coba ICBM pada awal Juli lalu. Kantor berita milik Korut KCNA mengatakan bahwa rudal ICBM Hwasong-14 terbang sejauh 933 km. Rudal tersebut mampu mencapai ketinggian 2.802 km dalam penerbangan selama 39 menit. Menurut KCNA, rudal balistik tersebut mempunyai kemampuan untuk mengangkut hulu ledak nuklir dalam jumlah besar.
KCNA menyatakan uji coba tersebut berhasil memverifikasi persyaratan teknis ICBM yang baru dikembangkan dalam tahap pemisahan, masuk kembali hulu ledak ke atmosfer dan kontrol tahap akhir terhadap hulu ledak.
Dua pejabat itu memastikan ada indikator persiapan tes yang bisa mengarah pada potensi peluncuran sekitar dua minggu. "Satelit AS telah mendeteksi citra baru dan emisi radar berbasis satelit yang mengindikasikan bahwa Korut dapat menguji komponen dan fasilitas kontrol rudal untuk peluncuran ICBM atau intermediate lainnya," kata para pejabat tersebut seperti dikutip dari CNN, Kamis (20/7/2017).
AS memberikan perhatian terkait radar dan jaringan komunikasi yang dapat digunakan Korut dalam peluncuran. Uji coba berikutnya akan menjadi yang pertama sejak Korut berhasil meluncurkan ICBM pada 4 Juli.
Pada saat yang sama, pejabat tadi mengatakan bahwa Korut terus menguji komponen untuk meluncurkan rudal dari kapal selam. Namun penilaian intelijen AS adalah program tersebut tetap pada tahap awal.
Laporan intelijen terbaru tentang potensi uji coba ICBM kedua tersebut muncul saat perwira militer tertinggi kedua memperingatkan Kongres bahwa teknik penipuan Korut untuk menutupi peluncuran rudal mereka telah sangat canggih.
Sebelumnya, Korut melakukan uji coba ICBM pada awal Juli lalu. Kantor berita milik Korut KCNA mengatakan bahwa rudal ICBM Hwasong-14 terbang sejauh 933 km. Rudal tersebut mampu mencapai ketinggian 2.802 km dalam penerbangan selama 39 menit. Menurut KCNA, rudal balistik tersebut mempunyai kemampuan untuk mengangkut hulu ledak nuklir dalam jumlah besar.
KCNA menyatakan uji coba tersebut berhasil memverifikasi persyaratan teknis ICBM yang baru dikembangkan dalam tahap pemisahan, masuk kembali hulu ledak ke atmosfer dan kontrol tahap akhir terhadap hulu ledak.
(ian)