Garda Revolusi Iran Ancam AS Jika Dikategorikan Teroris

Selasa, 18 Juli 2017 - 08:05 WIB
Garda Revolusi Iran...
Garda Revolusi Iran Ancam AS Jika Dikategorikan Teroris
A A A
TEHERAN - Seorang komandan senior Garda Revolusi Iran mengancam akan membuat pasukan Amerika Serikat (AS) di Teluk merasakan bencana hebat jika mengkategorikan Garda Revolusi Iran sebagai kelompok teroris. Dampak jika dikategorikan teroris, organisasi sayap militer Iran ini akan dijatuhi sanksi.

”Mempertimbangkan Garda Revolusi sama seperti kelompok teroris dan menerapkan sanksi serupa kepada Garda Revolusi adalah risiko besar bagi Amerika dan basis dan pasukannya yang ditempatkan di wilayah tersebut,” kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri pada hari Senin.

Ancaman itu dipublikasikan Sepah News, situs berita resmi Garda Revolusi Iran. Baqeri tidak menjelaskan ancaman nyata yang bisa dirasakan AS dan militernya.

Komentar komandan senior tersebut muncul setelah administrasi Donald Trump pada Februari mempertimbangkan sebuah proposal yang mengusulkan Garda Revolusi dikategorikan sebagai organisasi teroris.

Sebelumnya, Senat AS pada Juni lalu juga memberikan dukungan penjatuhan sanksi baru terhadap Iran terkait program rudal balistiknya.

Baqeri mengatakan pada hari Senin bahwa program rudal Iran murni defensif dan sepenuhnya tidak dapat dinegosiasikan.

Baqeri mengkritik ucapan Menteri Pertahanan AS James Mattis, bahwa perubahan rezim di Iran akan diperlukan sebelum AS dapat menormalisasi hubungan.

”Pejabat Amerika harus berbicara sedikit lebih bijak, serius dan matang mengenai negara lain, terutama negara kuat seperti Iran yang menentang semua bidang dengan kekuatan dan kebanggaan,” katanya, yang dikutip Selasa (18/7/2017).

Ketegangan antara Washington dan Teheran telah memburuk sejak Donald Trump mulai menjabat sebagai presiden AS pada bulan Januari 2017.

Presiden AS telah berulang kali mengecam kesepakatan nuklir yang dibuat antara Iran dan enam kekuatan dunia di bawah pemerintahan Barack Obama. Trump saat itu menyebutnya sebagai ”kesepakatan terburuk yang pernah dinegosiasikan”.

Berdasarkan kesepakatan, Iran setuju mengurangi jumlah sentrifugal pengayaan uraniumnya sebesar dua pertiga, membatasi pengayaannya di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk bahan senjata, mengurangi stok uranium yang diperkaya sebesar 98 persen dari sekitar 10.000 kg untuk 15 tahun, dan memungkinkan inspeksi internasional. Sebagai imbalannya, sanksi atau embargo internasional terhadap Teheran dicabut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7854 seconds (0.1#10.140)