Diduga karena Meme Presiden Xi, China Larang Winnie the Pooh
A
A
A
BEIJING - China dilaporkan melarang animasi “Winnie the Pooh”. Lembaga sensor pemerintah mulai menghapus GIF animasi kartun beruang karya A.A. Milne itu di berbagai media sosial, seperti Weibo dan WeChat.
Menurut laporan Financial Times, tindakan keras China ini diduga karena meme Presiden Xi Jinping di dunia maya.
Meme itu menggambarkan Presiden Xi yang berjalan hati-hati dengan Presiden Barack Obama tahun 2013. Xi dalam meme itu disamakan dengan karakter "Winnie the Pooh", sedangkan Obama disamakan dengan karakter "Tiger".
Menurut Global Risk Insights, sebuah gambar Presiden Xi yang berdiri di atas sebuah atap mobil saat sebuah parade dan sebuah mobil mainan anak-anak adalah gambar yang paling disensor tahun 2015. Sejak itu, pemerintah China untuk menambahkan animasi "Winnie the Pooh" ke daftar hitam pencarian di Internet.
Qiao Mu, asisten profesor media di Beijing Foreign Studies University mengatakan bahwa berbicara tentang presiden, yang dikaitkan pada pengorganisasian politik dan tindakan politik sebagai kegiatan yang dilarang oleh pemerintah China.
Menurutnya, komentator online telah ditangguhkan setelah mengirim komentar tentang presiden Xi. ”Saya pikir masalah Winnie adalah bagian dari tren ini,” katanya.
Analis Global Risk Insight, Jeremy Luedi, menggambarkan reaksi Beijing terhadap meme Winnie the Pooh sebagai tindakan "tidak proporsional dan membingungkan".
”Pertama, di mana beberapa orang melihat kesenangan yang tidak berbahaya, Beijing melihat usaha serius untuk melemahkan martabat kantor presiden dan Xi sendiri,” tulis dia, yang dilansir Senin (17/7/2017).
”Rezim otoriter sering kali sensitif, namun reaksi balik itu membingungkan karena pemerintah secara efektif menekan sebuah kampanye citra publik positif dan organik yang potensial untuk Xi,” lanjut dia.
”Reaksi Beijing sangat aneh mengingat fakta bahwa Xi telah melakukan upaya substansial untuk menciptakan kultus kepribadian yang menunjukkan kepadanya sebagai penguasa yang baik hati; melangkah sejauh mempromosikan moniker 'Xi Dada', atau 'Uncle Xi'.”
Menurut laporan Financial Times, tindakan keras China ini diduga karena meme Presiden Xi Jinping di dunia maya.
Meme itu menggambarkan Presiden Xi yang berjalan hati-hati dengan Presiden Barack Obama tahun 2013. Xi dalam meme itu disamakan dengan karakter "Winnie the Pooh", sedangkan Obama disamakan dengan karakter "Tiger".
Menurut Global Risk Insights, sebuah gambar Presiden Xi yang berdiri di atas sebuah atap mobil saat sebuah parade dan sebuah mobil mainan anak-anak adalah gambar yang paling disensor tahun 2015. Sejak itu, pemerintah China untuk menambahkan animasi "Winnie the Pooh" ke daftar hitam pencarian di Internet.
Qiao Mu, asisten profesor media di Beijing Foreign Studies University mengatakan bahwa berbicara tentang presiden, yang dikaitkan pada pengorganisasian politik dan tindakan politik sebagai kegiatan yang dilarang oleh pemerintah China.
Menurutnya, komentator online telah ditangguhkan setelah mengirim komentar tentang presiden Xi. ”Saya pikir masalah Winnie adalah bagian dari tren ini,” katanya.
Analis Global Risk Insight, Jeremy Luedi, menggambarkan reaksi Beijing terhadap meme Winnie the Pooh sebagai tindakan "tidak proporsional dan membingungkan".
”Pertama, di mana beberapa orang melihat kesenangan yang tidak berbahaya, Beijing melihat usaha serius untuk melemahkan martabat kantor presiden dan Xi sendiri,” tulis dia, yang dilansir Senin (17/7/2017).
”Rezim otoriter sering kali sensitif, namun reaksi balik itu membingungkan karena pemerintah secara efektif menekan sebuah kampanye citra publik positif dan organik yang potensial untuk Xi,” lanjut dia.
”Reaksi Beijing sangat aneh mengingat fakta bahwa Xi telah melakukan upaya substansial untuk menciptakan kultus kepribadian yang menunjukkan kepadanya sebagai penguasa yang baik hati; melangkah sejauh mempromosikan moniker 'Xi Dada', atau 'Uncle Xi'.”
(mas)