Pasca Kematian Peraih Nobel, China Bebaskan Aktivis HAM

Minggu, 16 Juli 2017 - 10:14 WIB
Pasca Kematian Peraih Nobel, China Bebaskan Aktivis HAM
Pasca Kematian Peraih Nobel, China Bebaskan Aktivis HAM
A A A
BEIJING - Salah satu aktivis hak asasi manusia China yang paling menonjol telah dibebaskan oleh pihak berwenang pada Sabtu kemarin setelah menjalani hukuman empat tahun yang memicu kritik internasional. Pengacara aktivis HAM tersebut mengatakan bahwa kliennya berharap ia dapat hidup sebagai manusia merdeka.

Xu Zhiyong ditahan pada tahun 2013 dan kemudian dihukum karena mengumpulkan orang banyak untuk mengganggu ketertiban umum. Zhiyong adalah aktivis Gerakan Warga Negara Baru yang menganjurkan agar bekerja di dalam sistem untuk menekan perubahan.

Salah satu tuntutan utama kelompok tersebut adalah agar pejabat publik mengungkapkan aset mereka. Permintaan ini dilatarbelakangi upaya Partai Komunis yang berkuasa untuk melakukan tindakan keras terhadap korupsi di dalam pemerintahan di bawah Presiden Xi Jinping.

Pengacara Zhiyong, Zhang Qingfang mengatakan, ia telah membawa Zhiyong untuk mengetahui secepatnya apa yang telah terjadi di luar saat ia mendekam di penjara. Termasuk memberitahunya soal kematian aktivis periah Nobel Perdamaian, Liu Xiaobo. Dia bilang Zhiyong sangat "kesal" saat mendengar kabar tersebut.

Qingfang mengatakan Zhiyong berada dalam kondisi fisik yang baik dan hanya memiliki sedikit rencana untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Pada puncak aktivitasnya, Zhiyong bisa menarik ratusan pendukung yang berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan gerakan tersebut. Gerakan itu sendiri sejak awal pertama kali menjadi terkenal karena membantu bayi korban formula tercemar dan pekerja migran tanpa akses terhadap perawatan kesehatan dan pendidikan.

Ini memicu tindakan keras dari Partai Komunis, yang dengan cepat meremukkan tantangan yang dirasakan terhadap peraturannya.

"Gagasan Gerakan Warga Negara Baru bukan untuk menggulingkan, tapi untuk membangun. Bukan satu kelas sosial yang menggantikan kelas sosial lain, tapi membiarkan kebenaran mengambil tempatnya di China," tulisnya dalam sebuah esai 2010.

Zhiyong menolak untuk membela diri dalam persidangan tahun 2014, dan tetap diam sebagai cara untuk memprotes apa yang Qingfang katakan sebagai proses hukum terkontrol dimana sebuah hasil yang salah adalah sebuah kepastian.

Karena kelompok hak asasi internasional dan pemerintah asing meminta pihak berwenang China untuk menjamin kebebasan bagi janda Liu Xiaobo, Liu Xia, pendukung Zhiyong juga telah menyatakan prihatin apakah dia akan tetap berada di bawah pengawasan ketat atau tahanan rumah yang efektif. Beberapa orang mengatakan di media sosial bahwa mereka dilarang oleh petugas keamanan dan petugas berpakaian biasa memasuki kompleks apartemen Zhiyong pada hari Sabtu.

Tahanan berprofil tinggi dan sensitif lainnya yang dibebaskan dari penjara, termasuk pengacara hak asasi manusia Pu Zhiqiang dan wartawan Gao Yu, tetap diawasi ketat oleh pemerintah China.

"Saya harap dia benar-benar bebas," kata Qingfang.

Zhiyong mengajar hukum di universitas Beijing dan mencalonkan diri dalam pemilihan lokal. Dia menjadi terkenal karena dorongan untuk menghapuskan hak asuh dan repatriasi, sebuah bentuk penahanan sewenang-wenang yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk menyapu orang-orang tunawisma di jalanan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9872 seconds (0.1#10.140)