CIA: Iran Terus Kembangkan Pengaruhnya di Timur Tengah
Rabu, 12 Juli 2017 - 19:26 WIB
CIA: Iran Terus Kembangkan Pengaruhnya di Timur Tengah
A
A
A
WASHINGTON - Direktur Badan Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS) atau CIA, Mike Pompeo menyatakan Iran terus berupaya meningkatkan pengaruhnya di kawasan Timur Tengah. Dia juga menyebut Iran masih menjadi sponsor utama terorisme global saat ini.
"Iran adalah negara kuat yang tetap menjadi sponsor terorisme terbesar di dunia. Kekuatan dan pengaruhnya terus meningkat, terutama dalam beberapa tahun terakhir," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (12/6).
"Ketika kita melihat apa yang terjadi hari ini di Suriah, di Yaman dan di Irak, Anda bisa melihat ancamannya. Iran dengan jelas berusaha untuk menjadi kekuatan hegemoni di wilayah ini," sambungnya.
Dia menambahkan, penyebaran pengaruh Iran dapat menjadi tantangan terbesar bagi kebijakan Timur Tengah AS dalam jangka panjang.
Iran mulai kembali melebarkan sayapnya di Timur Tengah, setelah berhasil melepaskan diri dari isolasi internasional pada tahun 2015 ketika negara tersebut menandatangani Joint Comprehensive Plan of Action yang mulai berlaku pada bulan Januari 2016.
Kesepakatan antara Iran dan negara-negara P5 + 1, yaitu China, Prancis, Rusia, Inggris, AS ditambah Jerman, menetapkan pembatasan program nuklir Teheran dengan imbalan pengangkatan sanksi ekonomi dan diplomatik secara bertahap yang diberlakukan terhadap Iran
"Iran adalah negara kuat yang tetap menjadi sponsor terorisme terbesar di dunia. Kekuatan dan pengaruhnya terus meningkat, terutama dalam beberapa tahun terakhir," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (12/6).
"Ketika kita melihat apa yang terjadi hari ini di Suriah, di Yaman dan di Irak, Anda bisa melihat ancamannya. Iran dengan jelas berusaha untuk menjadi kekuatan hegemoni di wilayah ini," sambungnya.
Dia menambahkan, penyebaran pengaruh Iran dapat menjadi tantangan terbesar bagi kebijakan Timur Tengah AS dalam jangka panjang.
Iran mulai kembali melebarkan sayapnya di Timur Tengah, setelah berhasil melepaskan diri dari isolasi internasional pada tahun 2015 ketika negara tersebut menandatangani Joint Comprehensive Plan of Action yang mulai berlaku pada bulan Januari 2016.
Kesepakatan antara Iran dan negara-negara P5 + 1, yaitu China, Prancis, Rusia, Inggris, AS ditambah Jerman, menetapkan pembatasan program nuklir Teheran dengan imbalan pengangkatan sanksi ekonomi dan diplomatik secara bertahap yang diberlakukan terhadap Iran
(esn)
