THAAD AS Tembak Jatuh Rudal Balistik Jarak Menengah di Langit Alaska
A
A
A
WASHINGTON - Sistem rudal pertahanan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya berhasil menembak jatuh target di wilayah udara atau langit Alaska. Target tersebut adalah rudal balistik jarak menengah (IRBM).
Keberhasilan uji coba THAAD terhadap IRBM itu diumumkan Badan Pertahanan Rudal (MDA) AS pada hari Selasa (11/7/2017).
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Rabu (12/7/2017), MDA mengatakan bahwa THAAD berhasil menembak jatuh target IRBM yang diluncurkan dari Kompleks Spaceport Pasifik di Kodiak, Alaska, pada hari Selasa.
”Demonstrasi yang sukses dari THAAD terhadap ancaman rudal jarak jauh IRBM memperkuat kemampuan defensif negara untuk melawan ancaman rudal Korea Utara dan negara-negara lain di seluruh dunia dan berkontribusi pada arsitektur pencegahan strategis yang lebih luas,” bunyi pernyataan MDA.
”Saya tidak bisa lebih bangga dengan tim pemerintah dan kontraktor yang mengeksekusi tes terbang hari ini,” imbuh Direktur MDA Letnan Jenderal Sam Greaves, seperti dikutip Fox News.
”Tes ini selanjutnya menunjukkan kemampuan sistem senjata THAAD dan kemampuannya untuk mencegat dan menghancurkan ancaman rudal balistik. THAAD terus melindungi warga negara kita, mengerahkan pasukan dan sekutu dari ancaman nyata dan terus berkembang,” lanjut Greaves.
IRBM diluncurkan dari pesawat kargo Angkatan Udara C-17 di atas Samudra Pasifik di utara Hawaii.
”Radar THAAD mendeteksi, mengakuisisi dan melacak target. Sistem THAAD kemudian mengembangkan solusi pengendali api dan meluncurkan pencegat yang menghancurkan kendaraan yang masuk kembali dengan kekuatan tabrakan secara langsung,” kata pihak produsen THAAD, Lockheed Martin, sebuah kontraktor pertahanan AS, dalam sebuah pernyataan.
Wakil Presiden Lockheed Martin dari Sistem Pertahanan Terapan Udara Terpadu dan Rudal Tingkat Atas, Richard McDaniel, menyebut penampilan THAAD pada hari Selasa ”tanpa cela”.
”Ini adalah pencegatan berhasil yang ke-14 dalam 14 upaya untuk sistem THAAD sejak tahun 2005,” imbuh pernyataan Lockheed Martin. Target sebelumnya, diklaim memiliki tipe yang berbeda dari IRBM terbaru.
Sistem THAAD telah menjadi berita utama baru-baru ini setelah keputusan Washington untuk menyebarkannya ke Korea Selatan untuk melindungi Seoul dari ancaman serangan rudal Korea Utara.
Namun, Beijing dan Moskow menentang keputusan Washington tersebut dengan alasan THAAD bisa merusak kepentingan keamanan strategis dari kekuatan regional, termasuk Rusia dan China.
Keberhasilan uji coba THAAD terhadap IRBM itu diumumkan Badan Pertahanan Rudal (MDA) AS pada hari Selasa (11/7/2017).
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Rabu (12/7/2017), MDA mengatakan bahwa THAAD berhasil menembak jatuh target IRBM yang diluncurkan dari Kompleks Spaceport Pasifik di Kodiak, Alaska, pada hari Selasa.
”Demonstrasi yang sukses dari THAAD terhadap ancaman rudal jarak jauh IRBM memperkuat kemampuan defensif negara untuk melawan ancaman rudal Korea Utara dan negara-negara lain di seluruh dunia dan berkontribusi pada arsitektur pencegahan strategis yang lebih luas,” bunyi pernyataan MDA.
”Saya tidak bisa lebih bangga dengan tim pemerintah dan kontraktor yang mengeksekusi tes terbang hari ini,” imbuh Direktur MDA Letnan Jenderal Sam Greaves, seperti dikutip Fox News.
”Tes ini selanjutnya menunjukkan kemampuan sistem senjata THAAD dan kemampuannya untuk mencegat dan menghancurkan ancaman rudal balistik. THAAD terus melindungi warga negara kita, mengerahkan pasukan dan sekutu dari ancaman nyata dan terus berkembang,” lanjut Greaves.
IRBM diluncurkan dari pesawat kargo Angkatan Udara C-17 di atas Samudra Pasifik di utara Hawaii.
”Radar THAAD mendeteksi, mengakuisisi dan melacak target. Sistem THAAD kemudian mengembangkan solusi pengendali api dan meluncurkan pencegat yang menghancurkan kendaraan yang masuk kembali dengan kekuatan tabrakan secara langsung,” kata pihak produsen THAAD, Lockheed Martin, sebuah kontraktor pertahanan AS, dalam sebuah pernyataan.
Wakil Presiden Lockheed Martin dari Sistem Pertahanan Terapan Udara Terpadu dan Rudal Tingkat Atas, Richard McDaniel, menyebut penampilan THAAD pada hari Selasa ”tanpa cela”.
”Ini adalah pencegatan berhasil yang ke-14 dalam 14 upaya untuk sistem THAAD sejak tahun 2005,” imbuh pernyataan Lockheed Martin. Target sebelumnya, diklaim memiliki tipe yang berbeda dari IRBM terbaru.
Sistem THAAD telah menjadi berita utama baru-baru ini setelah keputusan Washington untuk menyebarkannya ke Korea Selatan untuk melindungi Seoul dari ancaman serangan rudal Korea Utara.
Namun, Beijing dan Moskow menentang keputusan Washington tersebut dengan alasan THAAD bisa merusak kepentingan keamanan strategis dari kekuatan regional, termasuk Rusia dan China.
(mas)