AI: Irak dan Koalisi AS Langgar Hukum Internasional

Selasa, 11 Juli 2017 - 14:05 WIB
AI: Irak dan Koalisi...
AI: Irak dan Koalisi AS Langgar Hukum Internasional
A A A
ERBIL - Lembaga HAM internasional, Amnesty Internasional (AI), mengatakan pasukan Irak dan koalisi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) telah melanggar hukum internasional. AI menyatakan hal tersebut setelah mengidentifikasi pola serangan pasukan Irak dan koalisi pimpinan AS dalam pertempuran Mosul.

Dalam laporannya, AI menyatakan, pasukan Irak dan koalisi pimpinan AS telah melanggar hukum internasional dan mungkin merupakan kejahatan perang.

AI mengatakan pasukan Irak dan koalisi AS melakukan serangkaian serangan yang tidak sah di Mosul barat sejak Januari dengan mengandalan senjata rakitan yang disebut IRAM atau Lob bomb. IRAM atau Lob bomb adalah sebuah senjata peledak rakitan dengan kemampuan menghancurkan di daerah berpenduduk padat.

"Bahkan dalam serangan yang tampaknya telah mencapai sasaran militer yang mereka maksudkan, penggunaan senjata yang tidak sesuai atau kegagalan untuk melakukan tindakan pencegahan lain yang diperlukan mengakibatkan hilangnya nyawa orang-orang sipil yang tidak perlu dan dalam beberapa kasus tampaknya merupakan serangan yang tidak proporsional," kata laporan tersebut seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/7/2017).

Baik kementerian pertahanan maupun pejabat koalisi Irak belum memberikan komentar atas laporan Amnesti tersebut.

AI juga mengecam ISIS atas sejumlah kejahatan yang telah didokumentasikan sebelumnya. "Militan mengumpulkan penduduk di sebuah desa dan lingkungan yang diperebutkan dan memaksa mereka untuk pindah ke zona konflik di Mosul barat untuk digunakan sebagai perisai manusia," kata AI.

"Saat bentrokan semakin dekat, mereka menjebak penduduk sipil di dalam rumah tanpa akses ke makanan atau perawatan medis," sambung laporan itu sembari menambahkan militan ISIS juga bertempur dan bersembunyi di antara penduduk.

Menurut laporan tersebut ISIS dengan cepat membunuh ratusan, bahkan ribuan pria, wanita dan anak-anak yang berusaha melarikan diri dan menggantung mayat mereka di tempat umum.

AI mengakui tantangan melindungi warga sipil karena taktik militan, Meski begitu, AI masih menyalahkan pihak berwenang Irak dan koalisi AS karena tindakan pencegahan yang layak dilakukan untuk melindungi warga sipil dari serangan udara. Dikatakan bahwa selebaran peringatan serangan telah menjadi tidak berguna karena ISIS sangat membatasi gerakan warga sipil.

Baik pemerintah maupun koalisi tidak melacak kematian warga sipil. AI mengatakan, jumlah korban di Mosul barat dari serangan yang dilancarkan oleh pasukan pro-pemerintah kemungkinan besar lebih tinggi dari perkiraan kelompok pemantau Airwars yaitu 3.706.

"Jumlah korban tewas yang sebenarnya dari pertempuran Mosul di barat tidak akan pernah diketahui," kata AI.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1113 seconds (0.1#10.140)