Trump Bertemu Jokowi, Putri Cantiknya Jadi Wakil di Pertemuan G20
A
A
A
HAMBURG - Pemandangan tidak biasa terjadi dalam pertemuan puncak para pemimpin G20. Putri cantik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Ivanka, terlihat duduk bersanding dengan para pemimpin dunia menggantikan ayahnya.
Peristiwa langka itu terjadi ketika Presiden AS tersebut pergi untuk bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, dalam pertemuan G20.
Trump kembali beberapa saat kemudian untuk duduk di antara perdana menteri Inggris dan presiden China. Ivanka tampaknya tidak memberikan kontribusi besar pada sesi migrasi dan kesehatan Afrika selama ketidakhadiran ayahnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (9/7/2017).
Seperti diketahui, Ivanka adalah penasihat ayahnya, namun ketidakhadiran seorang pemimpin negara biasanya diwakili oleh seorang pejabat tinggi. Peristiwa ini pun mengundang kritik luas di media sosial.
Sebuah foto kehadiran Ivanka sempat di tweet oleh seorang peserta dari Rusia, namun kemudian dihapus.
Beberapa pengguna media sosial menyoroti posisi Ivanka, atau mempertanyakan kualifikasinya untuk duduk dalam rapat diplomat senior tersebut. Yang lain mengecam kehadirannya di antara pemimpin paling kuat di dunia setelah ia mengaku dalam sebuah wawancara dua minggu lalu bahwa ia mencoba untuk tetap berada di luar politik.
Namun keberadaan Ivanka dalam pertemuan tersebut mendapat pembelaan dari adiknya. Menurutnya tidak ada yang salah dengan kehadiran Ivanka dalam pertemuan tersebut. Sebaliknya ia mempertanyakan nada sumbang yang memprotes kehadiran Ivanka menggantikan ayahnya.
Peristiwa langka itu terjadi ketika Presiden AS tersebut pergi untuk bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, dalam pertemuan G20.
Trump kembali beberapa saat kemudian untuk duduk di antara perdana menteri Inggris dan presiden China. Ivanka tampaknya tidak memberikan kontribusi besar pada sesi migrasi dan kesehatan Afrika selama ketidakhadiran ayahnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (9/7/2017).
Seperti diketahui, Ivanka adalah penasihat ayahnya, namun ketidakhadiran seorang pemimpin negara biasanya diwakili oleh seorang pejabat tinggi. Peristiwa ini pun mengundang kritik luas di media sosial.
Sebuah foto kehadiran Ivanka sempat di tweet oleh seorang peserta dari Rusia, namun kemudian dihapus.
Beberapa pengguna media sosial menyoroti posisi Ivanka, atau mempertanyakan kualifikasinya untuk duduk dalam rapat diplomat senior tersebut. Yang lain mengecam kehadirannya di antara pemimpin paling kuat di dunia setelah ia mengaku dalam sebuah wawancara dua minggu lalu bahwa ia mencoba untuk tetap berada di luar politik.
Namun keberadaan Ivanka dalam pertemuan tersebut mendapat pembelaan dari adiknya. Menurutnya tidak ada yang salah dengan kehadiran Ivanka dalam pertemuan tersebut. Sebaliknya ia mempertanyakan nada sumbang yang memprotes kehadiran Ivanka menggantikan ayahnya.
(ian)