Terowongan Kedua Limbah Senjata Nuklir AS di Ambang Runtuh

Sabtu, 01 Juli 2017 - 09:25 WIB
Terowongan Kedua Limbah...
Terowongan Kedua Limbah Senjata Nuklir AS di Ambang Runtuh
A A A
WASHINGTON - Departemen Energi Amerika Serikat (AS) memperingatkan risiko tinggi dari terowongan kedua yang penuh limbah radioaktif di Washington yang di ambang runtuh.

Terowongan itu merupakan fasilitas Reservasi Nuklir Hanford di Washington.

Departemen tersebut mengatakan bahwa mereka sedang mengembangkan rencana untuk mencegah runtuhnya terowongan kedua di Handford. Rencana itu sedang dikembangkan hingga 1 Agustus 2017 mendatang.

Fasilitas nuklir Hanford dibangun pada 1950-an dan selama berpuluh-puluh tahun menghasilkan plutonium untuk persenjataan senjata nuklir AS. Pada tahun 1988, produksi berhenti dan situs tersebut menjadi tempat penguburan limbah radioaktif.

Terowongan tersebut digunakan untuk menyingkirkan bahan dan peralatan nuklir, seperti kereta api yang mengangkut batang bahan bakar dari reaktor nuklir ke fasilitas pengolahan.

Salah satu terowongan tersebut sebagian runtuh pada tanggal 9 Mei, yang mendorong Departemen Energi untuk mengumumkan keadaan darurat di Hanford. Sekitar 3.000 pekerja mencari perlindungan dan disarankan untuk sementara menahan diri dari makan dan minum di sekitar fasilitas nuklir tersebut karena berpotensi terkontaminasi.

Juru bicara Departemen Ekologi negara bagian Washington Randy Bradbury pada bulan Mei lalu mengatakan kepada AP, bahwa tidak ada pekerja yang terluka dalam runtuhnya terowongan tersebut. Dia juga menegaskan, tidak ada kebocoran radiasi yang terdeteksi.

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Jumat, Departemen Energi mengatakan bahwa kedua terowongan di Hanford sudah ditutup. ”Tidak memenuhi kode dan standar struktural saat ini,” bunyi laporan departemen tersebut.

”Laporan tersebut menemukan bahwa terowongan kedua diidentifikasi berpotensi tinggi mengalami keruntuhan,” lanjut laporan Departemen Energi AS yang dilansir AP, Sabtu (1/7/2017).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5857 seconds (0.1#10.140)