Kremlin Serukan Kerjasama Internasional Lawan Serangan Cyber
A
A
A
MOSKOW - Kremlin menyerukan dunia internasional untuk bekerjasama melawan serangan cyber. Seruan ini datang setelah adanya serangan virus ransom Petyaware di sejumlah negara, termasuk di dalamnya Rusia.
"Serangan cyber, seperti yang melanda Rusia dan negara-negara lain menggarisbawahi perlunya tindakan internasional terpadu untuk memerangi kejahatan cyber," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dilansir Reuters pada Rabu (28/6).
Peskov kemudian mengatakan, serangan tersebut tidak menimbulkan masalah serius di tingkat perusahaan atau negara. "Sejauh ini, Kremlin tidak memiliki informasi tentang asal-usul serangan tersebut," ungkapnya.
Selain Rusia, serangan itu juga menghantam Inggris, Spanyol, Ukraina, Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara lainnya. Di Ukraina, Petya ransomware telah menyerang sistem komputer kapal selam hingga supermarket yang menyebabkan kekacauan. Sama seperti serangan virus ransom WannaCry, pelaku serangan virus ransom Petya juga meminta uang tebusan terhadap korban.
Para pengguna Twitter menunjukkan sejumlah foto tentang kebingungan para pembeli di supermarket ketika melihat komputer yang menunjukkan permintaan uang tebusan.
”Sebuah supermarket di Ukraina. Negara ini berada dalam serangan cyber,” tulis Maxim Eristavi, anggota Atlantic Council yang berbagi foto tentang serangan global virus ransom Petya, di Twitter. Foto itu, kata dia, diambil di sebuah toko di Kharkov, kota terbesar kedua di Ukraina.
Serangan virus ransom Petya mulai terjadi pada Selasa, 27 Juni 2017 kemarin. Virus ini bekerja dengan alat hacking Badan Keamanan Nasional (NSA) AS yang dikenal sebagai EternalBlue.
"Serangan cyber, seperti yang melanda Rusia dan negara-negara lain menggarisbawahi perlunya tindakan internasional terpadu untuk memerangi kejahatan cyber," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dilansir Reuters pada Rabu (28/6).
Peskov kemudian mengatakan, serangan tersebut tidak menimbulkan masalah serius di tingkat perusahaan atau negara. "Sejauh ini, Kremlin tidak memiliki informasi tentang asal-usul serangan tersebut," ungkapnya.
Selain Rusia, serangan itu juga menghantam Inggris, Spanyol, Ukraina, Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara lainnya. Di Ukraina, Petya ransomware telah menyerang sistem komputer kapal selam hingga supermarket yang menyebabkan kekacauan. Sama seperti serangan virus ransom WannaCry, pelaku serangan virus ransom Petya juga meminta uang tebusan terhadap korban.
Para pengguna Twitter menunjukkan sejumlah foto tentang kebingungan para pembeli di supermarket ketika melihat komputer yang menunjukkan permintaan uang tebusan.
”Sebuah supermarket di Ukraina. Negara ini berada dalam serangan cyber,” tulis Maxim Eristavi, anggota Atlantic Council yang berbagi foto tentang serangan global virus ransom Petya, di Twitter. Foto itu, kata dia, diambil di sebuah toko di Kharkov, kota terbesar kedua di Ukraina.
Serangan virus ransom Petya mulai terjadi pada Selasa, 27 Juni 2017 kemarin. Virus ini bekerja dengan alat hacking Badan Keamanan Nasional (NSA) AS yang dikenal sebagai EternalBlue.
(esn)