China Marah Wilayahnya Diterobos Pasukan India
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China marah setelah pasukan penjaga perbatasan India menyeberang ke wilayahnya di Tibet yang berbatasan dengan Sikkim. Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan China menyatakan, tindakan pasukan India telah membuat hubungan kedua negara jadi rumit.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan bahwa pasukan penjaga perbatasan India telah menghalangi aktivitas normal pasukan China di perbatasan. Beijing meminta India untuk segera menarik pasukan penjaga perbatasan itu.
Shuang mendesak India untuk menghormati integritas teritorial China dan perjanjian perbatasan yang ditandatangani oleh kedua negara. Menurutnya, China telah mematuhi perjanjian dengan menghentikan kunjungan resmi di Nathu La Pass, yang terletak di perbatasan antara Sikkim dan Tibet.
Nathu La menghubungkan India dengan situs Hindu dan Buddha di wilayah tersebut. Wilayah itu pernah menjadi medan bentrokan antara tentara China dan India pada tahun 1967.
Kementerian Pertahanan China dalam sebuah pernyataan yang terpisah mengatakan bahwa militer India telah menghalangi pekerjaan petugas China di sebuah jalan. Tindakan pasukan India itu mereka anggap telah mengancam perdamaian secara serius di perbatasan.
”China berdedikasi untuk mengembangkan hubungan bilateral, dan dengan gigih akan mempertahankan hak-haknya yang sah,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan China, seperti dikutip Reuters, Selasa (27/6/2017).
”China berharap India tidak melakukan (tindakan) apapun untuk memperumit masalah perbatasan dan bersama-sama mempertahankan momentum hubungan yang baik,” lanjut kementerian tersebut.
Hubungan China dan India sudah lama bermasalah karena sengketa teritorial jangka panjang. Masalah itu diperparah dengan dukungan Beijing terhadap Pakistan yang juga bermusuhan dengan India.
Puncak perselihan itu ditandai dengan aksi para pemimpin India yang menolak menghadiri pertemuan "Belt and Road" China yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan politik regional pada bulan lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan bahwa pasukan penjaga perbatasan India telah menghalangi aktivitas normal pasukan China di perbatasan. Beijing meminta India untuk segera menarik pasukan penjaga perbatasan itu.
Shuang mendesak India untuk menghormati integritas teritorial China dan perjanjian perbatasan yang ditandatangani oleh kedua negara. Menurutnya, China telah mematuhi perjanjian dengan menghentikan kunjungan resmi di Nathu La Pass, yang terletak di perbatasan antara Sikkim dan Tibet.
Nathu La menghubungkan India dengan situs Hindu dan Buddha di wilayah tersebut. Wilayah itu pernah menjadi medan bentrokan antara tentara China dan India pada tahun 1967.
Kementerian Pertahanan China dalam sebuah pernyataan yang terpisah mengatakan bahwa militer India telah menghalangi pekerjaan petugas China di sebuah jalan. Tindakan pasukan India itu mereka anggap telah mengancam perdamaian secara serius di perbatasan.
”China berdedikasi untuk mengembangkan hubungan bilateral, dan dengan gigih akan mempertahankan hak-haknya yang sah,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan China, seperti dikutip Reuters, Selasa (27/6/2017).
”China berharap India tidak melakukan (tindakan) apapun untuk memperumit masalah perbatasan dan bersama-sama mempertahankan momentum hubungan yang baik,” lanjut kementerian tersebut.
Hubungan China dan India sudah lama bermasalah karena sengketa teritorial jangka panjang. Masalah itu diperparah dengan dukungan Beijing terhadap Pakistan yang juga bermusuhan dengan India.
Puncak perselihan itu ditandai dengan aksi para pemimpin India yang menolak menghadiri pertemuan "Belt and Road" China yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan politik regional pada bulan lalu.
(mas)