Pejabat AS: Korut Tes Mesin Roket untuk Rudal Balistik Antar-Benua
A
A
A
WASHINGTON - Korea Utara (Korut) dilaporkan telah melakukan uji coba mesin roket yang dapat digunakan untuk menembakkan rudal balistik antar-benua (ICBM). Laporan itu diungkap para pejabat Amerika Serikat (AS) yang memiliki informasi terkait uji coba peralatan rudal Pyongyang.
Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut berambisi memiliki rudal balistik antar-benua yang bisa menghantam daratan AS. Jika Pyongyang berhasil menguji coba ICBM, Washington berada dalam bahaya karena ICBM bisa membawa hulu ledak nuklir.
Pejabat AS yang berbicara dalam kondisi anonim kepada Fox News, Jumat (23/6/2017), mengatakan, tes mesin roket Korut diduga dilakukan pada hari Rabu di Stasiun Peluncuran Satelit Sohae. Situs itu menjadi lokasi tes serupa sebanyak tiga kali di bulan Maret lalu.
Laporan itu juga dikonfirmasi oleh pejabat AS lainnya, yang mengatakan bahwa tes tersebut dapat dilakukan untuk tahap terkecil dari mesin roket untuk ICBM.
Rezim Kim Jong-un sendiri melalui medianya sudah mengisyaratkan bahwa mereka akan menguji coba ICBM dalam waktu dekat. Tes ICBM, menurut Korut, diperlukan untuk membantu Pyongyang dalam mengatasi kebijakan bermusuhan AS.
Selama bertahun-tahun, Pyongyang terus mengembangkan teknologi nuklir dan rudal dengan target mampu menyerang daratan AS, yang jaraknya sekitar 9.000 km (5.500 mil). AS dan sekutunya di kawasan tersebut baru-baru ini merasa cemas bahwa Pyongyang akan melaksanakan uji coba senjata nuklir untuk keenam kalinya setelah melakukan lima kali uji coba senjata nuklir sejak tahun 2006.
Sebuah rudal dianggap ICBM jika bisa menempuh jarak setidaknya 5.500 km (3.400 mil). Namun, ada pula yang dirancang untuk mencapai target 10.000 km (6.200 mil). Teknologi ICBM memerlukan metode dan sarana teknik yang rumit agar berhasil mengirimkan muatan ke target yang ditentukan tanpa mengalami kegagalan melalui tiga tahap penerbangan.
Sejauh ini, Pyongyang telah melakukan sejumlah uji coba rudal jarak pendek dan menengah. Namun, para ahli Barat yakin bahwa Pyongyang belum memiliki teknologi untuk memproduksi rudal balistik antarbenua yang bisa dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir.
Meskipun diremehkan para ahli Barat, media Korea Utara pada awal bulan ini mengklaim militer Pyongyang akan menguji tembak ICBM dalam waktu dekat.
”Rangkaian uji senjata strategis baru-baru ini menunjukkan bahwa kita tidak terlalu jauh dari uji coba rudal balistik antar-benua,” tulis surat kabar Partai Buruh yang berkuasa di Korut, Rodong Sinmun, dalam editorialnya.
Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut berambisi memiliki rudal balistik antar-benua yang bisa menghantam daratan AS. Jika Pyongyang berhasil menguji coba ICBM, Washington berada dalam bahaya karena ICBM bisa membawa hulu ledak nuklir.
Pejabat AS yang berbicara dalam kondisi anonim kepada Fox News, Jumat (23/6/2017), mengatakan, tes mesin roket Korut diduga dilakukan pada hari Rabu di Stasiun Peluncuran Satelit Sohae. Situs itu menjadi lokasi tes serupa sebanyak tiga kali di bulan Maret lalu.
Laporan itu juga dikonfirmasi oleh pejabat AS lainnya, yang mengatakan bahwa tes tersebut dapat dilakukan untuk tahap terkecil dari mesin roket untuk ICBM.
Rezim Kim Jong-un sendiri melalui medianya sudah mengisyaratkan bahwa mereka akan menguji coba ICBM dalam waktu dekat. Tes ICBM, menurut Korut, diperlukan untuk membantu Pyongyang dalam mengatasi kebijakan bermusuhan AS.
Selama bertahun-tahun, Pyongyang terus mengembangkan teknologi nuklir dan rudal dengan target mampu menyerang daratan AS, yang jaraknya sekitar 9.000 km (5.500 mil). AS dan sekutunya di kawasan tersebut baru-baru ini merasa cemas bahwa Pyongyang akan melaksanakan uji coba senjata nuklir untuk keenam kalinya setelah melakukan lima kali uji coba senjata nuklir sejak tahun 2006.
Sebuah rudal dianggap ICBM jika bisa menempuh jarak setidaknya 5.500 km (3.400 mil). Namun, ada pula yang dirancang untuk mencapai target 10.000 km (6.200 mil). Teknologi ICBM memerlukan metode dan sarana teknik yang rumit agar berhasil mengirimkan muatan ke target yang ditentukan tanpa mengalami kegagalan melalui tiga tahap penerbangan.
Sejauh ini, Pyongyang telah melakukan sejumlah uji coba rudal jarak pendek dan menengah. Namun, para ahli Barat yakin bahwa Pyongyang belum memiliki teknologi untuk memproduksi rudal balistik antarbenua yang bisa dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir.
Meskipun diremehkan para ahli Barat, media Korea Utara pada awal bulan ini mengklaim militer Pyongyang akan menguji tembak ICBM dalam waktu dekat.
”Rangkaian uji senjata strategis baru-baru ini menunjukkan bahwa kita tidak terlalu jauh dari uji coba rudal balistik antar-benua,” tulis surat kabar Partai Buruh yang berkuasa di Korut, Rodong Sinmun, dalam editorialnya.
(mas)