Taliban Rilis Video Sandera Asal AS dan Australia
A
A
A
KABUL - Kelompok militan Afghanistan, Taliban, merilis sebuah video yang menunjukkan seorang warga Amerika Serikat (AS) dan seorang sandera asal Australia. Keduanya meminta pemerintah mereka untuk membantu menegosiasikan pertukaran tahanan untuk membebaskannya.
Kevin King, seorang guru di Universitas Amerika di Kabul, dan rekannya asal Australia Timothy Weeks diculik di dekat kampus tersebut pada bulan Agustus tahun lalu.
Video tersebut, yang menurut King dan Weeks dibuat pada 16 Juni, menunjukkan kedua pria tersebut berbicara kepada kamera. Keduanya meminta tahanan Taliban untuk dibebaskan atas imbalan kebebasan mereka seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/6/2017).
Video, yang keasliannya tidak dapat diverifikasi secara independen, dirilis oleh juru bicara utama Taliban dan diedarkan di situs media sosial.
Video ini mirip dengan video serupa dari dua pria yang dibebaskan oleh Taliban pada Januari lalu. Kemunculan video ini bertepatan dengan niatan AS untuk menyiapkan strategi baru untuk Afghanistan, diperkirakan mencakup penambahan personil tentara antara 3.000-5.000.
Pada bulan September, Pentagon mengatakan pasukan AS melakukan serangan untuk mencoba menyelamatkan dua sandera sipil namun orang-orang tersebut tidak berada di lokasi yang ditargetkan.
Penculikan telah menjadi masalah besar di Afghanistan selama bertahun-tahun. Sebagian besar korban adalah warga Afghanistan dan banyak penculik adalah penjahat yang mencari uang tebusan namun sejumlah orang asing juga telah diculik untuk tujuan politik.
Kevin King, seorang guru di Universitas Amerika di Kabul, dan rekannya asal Australia Timothy Weeks diculik di dekat kampus tersebut pada bulan Agustus tahun lalu.
Video tersebut, yang menurut King dan Weeks dibuat pada 16 Juni, menunjukkan kedua pria tersebut berbicara kepada kamera. Keduanya meminta tahanan Taliban untuk dibebaskan atas imbalan kebebasan mereka seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/6/2017).
Video, yang keasliannya tidak dapat diverifikasi secara independen, dirilis oleh juru bicara utama Taliban dan diedarkan di situs media sosial.
Video ini mirip dengan video serupa dari dua pria yang dibebaskan oleh Taliban pada Januari lalu. Kemunculan video ini bertepatan dengan niatan AS untuk menyiapkan strategi baru untuk Afghanistan, diperkirakan mencakup penambahan personil tentara antara 3.000-5.000.
Pada bulan September, Pentagon mengatakan pasukan AS melakukan serangan untuk mencoba menyelamatkan dua sandera sipil namun orang-orang tersebut tidak berada di lokasi yang ditargetkan.
Penculikan telah menjadi masalah besar di Afghanistan selama bertahun-tahun. Sebagian besar korban adalah warga Afghanistan dan banyak penculik adalah penjahat yang mencari uang tebusan namun sejumlah orang asing juga telah diculik untuk tujuan politik.
(ian)