Kunjungi Labour Camp, Dubes RI Imbau BMI di Qatar Agar Tenang
A
A
A
DOHA - Duta Besar (Dubes) RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi memanfaatkan momen bulan suci Ramadan kali ini merayakan buka puasa bersama para Buruh Migran Indonesia (BMI) di Labour Camp pada 14 Juni 2017. Dalam kesempatan itu, Basri bertemu dengan 450 orang pekerja migran Indonesia yang bekerja di Perusahaan Samsung Construction and Trading, Engineering & Construction Group di Qatar.
Pada pertemuan tersebut, Basri menyampaikan perasaan bahagianya dapat bertatap muka dengan warga lndonesia yang bekerja di Perusahaan Samsung dan berharap dapat menambah jumlah pekerja lndonesia setiap tahunnya. Mantan Anggota DPR ini mengharapkan agar para BMI merasakan keberadaan pemerintah dan sekaligus merasakan suasana Ramadan meski jauh dari tanah air.
Kunjungan KBRI ke beberapa lokasi yang memiliki konsentrasi BMI bertujuan untuk meredakan kekawatiran terhadap kondisi politik di Qatar. Sambil berbuka puasa bersama, Dubes memanfaatkan acara untuk untuk menjelaskan situasi keamanan di Qatar pasca pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dengan beberapa negara lainnya dengan Qatar saat ini.
Dalam rilis yang ditermima Sindonews, Kamis (15/6/2017), di hadapan ke-450 pekerja migran, Mantan Irjen TNI ini menyampaikan bahwa Qatar masih stabil. Ia berharap seluruh WNI TKI di Qatar tetap tenang dan dapat bekerja dengan baik, tanpa harus terganggu dengan isu-isu keamanan akhir-akhir ini.
Disampaikan pula bahwa KBRI selalu berkoordinasi dengan otoritas setempat guna memastikan keamanan dan keselamatan WNI di Qatar dan KBRI akan selalu ada untuk seluruh WNI-TKI di Qatar. Kunjungan ke labour camp tersebut merupakan upaya KBRI untuk menunjukan kepada WNI bahwa kondisi politik dan keamanan di Qatar berjalan normal seperti biasanya.
Menurut Pelaksanan Fungsi Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan, dalam rangka mengantisipasi konflik, KBRI telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus guna memastikan kesiapan staf KBRI dalam memberikan perlindungan dan pelayanan kepada WNI. Selain itu, KBRI juga telah memiliki Contigency Plan atau langkah antisipasi guna melindungi WNI dan aset Pemerintah RI di Qatar.
KBRI Doha melakukan proses pendataan WNI di Qatar secara terus menerus, mulai dari menghimpun, mengolah dan melakukan verifikasi data hingga 14 Juni 2017. Berdasarkan data dari International Organization for Migration (IOM), jumlah WNI sekitar 43.000 orang dengan sebaran sekitar 30.000 domestik, 13.000 lainnya profesional, semi skilled dan keluarga. Sementara data Kementerian Luar Negeri Qatar melaporkan sampai Februari 2017 WNI berjumlah sekitar 32.635 orang, sedangkan WNI yang melapor ke KBRI Doha mencapai 29.988 orang.
Selain itu, dalam rangka memperkuat pelayanan masyarakat, KBRI juga menyediakan layanan Hotline KBRI Doha yang dapat dihubungi bagi WNI yang membutuhkan bantuan dan informasi pada nomor +974 3332 2875.
Pada pertemuan tersebut, Basri menyampaikan perasaan bahagianya dapat bertatap muka dengan warga lndonesia yang bekerja di Perusahaan Samsung dan berharap dapat menambah jumlah pekerja lndonesia setiap tahunnya. Mantan Anggota DPR ini mengharapkan agar para BMI merasakan keberadaan pemerintah dan sekaligus merasakan suasana Ramadan meski jauh dari tanah air.
Kunjungan KBRI ke beberapa lokasi yang memiliki konsentrasi BMI bertujuan untuk meredakan kekawatiran terhadap kondisi politik di Qatar. Sambil berbuka puasa bersama, Dubes memanfaatkan acara untuk untuk menjelaskan situasi keamanan di Qatar pasca pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dengan beberapa negara lainnya dengan Qatar saat ini.
Dalam rilis yang ditermima Sindonews, Kamis (15/6/2017), di hadapan ke-450 pekerja migran, Mantan Irjen TNI ini menyampaikan bahwa Qatar masih stabil. Ia berharap seluruh WNI TKI di Qatar tetap tenang dan dapat bekerja dengan baik, tanpa harus terganggu dengan isu-isu keamanan akhir-akhir ini.
Disampaikan pula bahwa KBRI selalu berkoordinasi dengan otoritas setempat guna memastikan keamanan dan keselamatan WNI di Qatar dan KBRI akan selalu ada untuk seluruh WNI-TKI di Qatar. Kunjungan ke labour camp tersebut merupakan upaya KBRI untuk menunjukan kepada WNI bahwa kondisi politik dan keamanan di Qatar berjalan normal seperti biasanya.
Menurut Pelaksanan Fungsi Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan, dalam rangka mengantisipasi konflik, KBRI telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus guna memastikan kesiapan staf KBRI dalam memberikan perlindungan dan pelayanan kepada WNI. Selain itu, KBRI juga telah memiliki Contigency Plan atau langkah antisipasi guna melindungi WNI dan aset Pemerintah RI di Qatar.
KBRI Doha melakukan proses pendataan WNI di Qatar secara terus menerus, mulai dari menghimpun, mengolah dan melakukan verifikasi data hingga 14 Juni 2017. Berdasarkan data dari International Organization for Migration (IOM), jumlah WNI sekitar 43.000 orang dengan sebaran sekitar 30.000 domestik, 13.000 lainnya profesional, semi skilled dan keluarga. Sementara data Kementerian Luar Negeri Qatar melaporkan sampai Februari 2017 WNI berjumlah sekitar 32.635 orang, sedangkan WNI yang melapor ke KBRI Doha mencapai 29.988 orang.
Selain itu, dalam rangka memperkuat pelayanan masyarakat, KBRI juga menyediakan layanan Hotline KBRI Doha yang dapat dihubungi bagi WNI yang membutuhkan bantuan dan informasi pada nomor +974 3332 2875.
(esn)