Seorang Tentara Korut Membelot ke Korsel
A
A
A
SEOUL - Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) atau JCS menyatakan, seorang tentara Korea Utara (Korut) telah membelot ke Korsel. Tentara tersebut, menurut JCS, mengambil resiko dengan menyeberangi zona demiliterisasi atau DMZ.
"Orang yang belum dikenal itu melintasi garis demarkasi militer di sektor tengah zona DMZ, dan tiba di pos penjagaan Korsel," kata JCS dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (14/6).
Kantor berita Korsel, Yonhap melaporkan, saat ditemukan tentara Korut tersebut langsung dibawa ke penjara oleh tentara Korsel. Saat berada di penjara, tentara Korut tersebut langsung diinterogasi oleh tentara Korsel.
Pembelotan selalu menjadi perdebatan atara kedua negara tetangga tersebut, dengan Pyongyang selalu menuduh Seoul memikat atau menculik warga. Penyeberangan di sepanjang DMZ sangat jarang terjadi, dengan kejadian terakhir yang terjadi pada bulan September.
Seoul memiliki kebijakan untuk menerima semua pengungsi Korut, setelah sebelumnya melalui masa transisi di sebuah pusat pemukiman, di mana mereka juga diperiksa untuk memastikan mereka tidak menjadi mata-mata. Seoul memberikan pelatihan kepada warga Korut yang membelot tentang bagaimana menyesuaikan diri dengan masyarakat kapitalis.
"Orang yang belum dikenal itu melintasi garis demarkasi militer di sektor tengah zona DMZ, dan tiba di pos penjagaan Korsel," kata JCS dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (14/6).
Kantor berita Korsel, Yonhap melaporkan, saat ditemukan tentara Korut tersebut langsung dibawa ke penjara oleh tentara Korsel. Saat berada di penjara, tentara Korut tersebut langsung diinterogasi oleh tentara Korsel.
Pembelotan selalu menjadi perdebatan atara kedua negara tetangga tersebut, dengan Pyongyang selalu menuduh Seoul memikat atau menculik warga. Penyeberangan di sepanjang DMZ sangat jarang terjadi, dengan kejadian terakhir yang terjadi pada bulan September.
Seoul memiliki kebijakan untuk menerima semua pengungsi Korut, setelah sebelumnya melalui masa transisi di sebuah pusat pemukiman, di mana mereka juga diperiksa untuk memastikan mereka tidak menjadi mata-mata. Seoul memberikan pelatihan kepada warga Korut yang membelot tentang bagaimana menyesuaikan diri dengan masyarakat kapitalis.
(esn)