Malaysia Hapus Kategori Pencegahan Gay dari Kompetisi Video Pendidikan Seks
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia telah menghapus sebuah kategori tentang "mencegah" homoseksualitas dari kompetisi video pendidikan seks untuk kaum muda. Penghapusan itu tak lepas dari aksi protes di kalangan aktivis.
Para aktivis menilai keberadaan kategori itu bisa meningkatkan kebencian dan kekerasan terhadap kaum LGBT. Kementerian Kesehatan Malaysia pun telah mengganti kategori "gender identity disorder" dengan kategori gender dan seksualitas seperti dikutip dari BBC, Kamis (8/6/2017).
Wakil Direktur Jenderal Kesehatan Lokman Hakim Sulaiman mengatakan keputusan tersebut dibuat setelah sebuah pertemuan antara pejabat kementerian, Dewan Aids Malaysia, para ahli dan perwakilan dari "kelompok penduduk utama".
Dia sebelumnya membela kategori kontes, mengatakan bahwa tujuan mereka adalah untuk mempromosikan kreativitas, bukan untuk mendiskriminasi. Menurut pedoman pembuatannya, video tersebut harus menyebutkan bahwa kaum LGBT menderita ketidakjelasan gender.
Mereka mengatakan bahwa video harus menunjukkan konsekuensi dari LGBT dan juga bagaimana cara mencegah, mengendalikan dan menawarkan cara untuk mencari pertolongan.
Aktivis Transgender Nisha Ayub mengatakan bahwa dia telah menyambut baik perubahan keputusan kementerian tersebut.
"Kami harus menciptakan tempat yang aman untuk diskusi dan meningkatkan kesadaran. Saya berharap keterlibatan semacam ini dengan pejabat akan berlanjut di lembaga pemerintah lainnya," katanya.
Kontes video ini untuk anak berusia 13 sampai 24 tahun dan menawarkan hadiah hingga USD1.000 untuk video terbaik. Kategori lainnya adalah kesehatan seksual dan seks dan internet.
Sekedar informasi, aktivitas homoseksual adalah ilegal di Malaysia berdasarkan hukum sekuler dan agama serta dapat dihukum dengan hukuman penjara atau hukuman fisik.
Pada bulan Maret, rilis film Beauty and the Beast produksi Disney ditunda di negara ini karena mengandung "adegan gay".
Meskipun mendapat permintaan dari dewan penyensoran Malaysia, Disney menolak untuk menghapus adegan tersebut. Adegan tersebut menampilkan LeFou, sebagai karakter gay pertama yang terbuka. Pihak Malaysia akhirnya mengizinkan dan tidak memotong adegan tersebut.
Para aktivis menilai keberadaan kategori itu bisa meningkatkan kebencian dan kekerasan terhadap kaum LGBT. Kementerian Kesehatan Malaysia pun telah mengganti kategori "gender identity disorder" dengan kategori gender dan seksualitas seperti dikutip dari BBC, Kamis (8/6/2017).
Wakil Direktur Jenderal Kesehatan Lokman Hakim Sulaiman mengatakan keputusan tersebut dibuat setelah sebuah pertemuan antara pejabat kementerian, Dewan Aids Malaysia, para ahli dan perwakilan dari "kelompok penduduk utama".
Dia sebelumnya membela kategori kontes, mengatakan bahwa tujuan mereka adalah untuk mempromosikan kreativitas, bukan untuk mendiskriminasi. Menurut pedoman pembuatannya, video tersebut harus menyebutkan bahwa kaum LGBT menderita ketidakjelasan gender.
Mereka mengatakan bahwa video harus menunjukkan konsekuensi dari LGBT dan juga bagaimana cara mencegah, mengendalikan dan menawarkan cara untuk mencari pertolongan.
Aktivis Transgender Nisha Ayub mengatakan bahwa dia telah menyambut baik perubahan keputusan kementerian tersebut.
"Kami harus menciptakan tempat yang aman untuk diskusi dan meningkatkan kesadaran. Saya berharap keterlibatan semacam ini dengan pejabat akan berlanjut di lembaga pemerintah lainnya," katanya.
Kontes video ini untuk anak berusia 13 sampai 24 tahun dan menawarkan hadiah hingga USD1.000 untuk video terbaik. Kategori lainnya adalah kesehatan seksual dan seks dan internet.
Sekedar informasi, aktivitas homoseksual adalah ilegal di Malaysia berdasarkan hukum sekuler dan agama serta dapat dihukum dengan hukuman penjara atau hukuman fisik.
Pada bulan Maret, rilis film Beauty and the Beast produksi Disney ditunda di negara ini karena mengandung "adegan gay".
Meskipun mendapat permintaan dari dewan penyensoran Malaysia, Disney menolak untuk menghapus adegan tersebut. Adegan tersebut menampilkan LeFou, sebagai karakter gay pertama yang terbuka. Pihak Malaysia akhirnya mengizinkan dan tidak memotong adegan tersebut.
(ian)