PM Australia Sebut Penembakan di Melbourne sebagai Serangan Teroris
A
A
A
CANBERA - Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menuturkan, aksi penembakan yang berlanjut dengan penyanderaan di Melbourne sebagai aksi teroris. Dia kemudian menyerukan kepada warga Australia untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Ini adalah serangan teroris dan ini menggarisbawahi perlunya kita untuk terus waspada. Jangan pernah terhalang, selalu menantang, dalam menghadapi terorisme," kata Turnbull dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (6/6).
Sementara itu, Kepala komisaris polisi negara bagian Victoria, Graham Ashton, mengatakan, polisi memperlakukan serangan tersebut sebagai insiden terorisme, dan menambahkan penyelidikan dilakukan terhadap apakah tindakan tersebut telah direncanakan atau dilakukan secara acak.
Sebelumnya diwartakan, penembakan dan penyanderaan terjadi di Melbourne, Australia, semalam. Dua orang dinyatakan tewas, yakni pelaku serangan dan seorang pria lain.
Sedangkan seorang wanita yang disandera telah diselamatkan polisi. Penyelamatan sandera diwarnai baku tembak antara polisi dan pelaku serangan.
Pelaku ditembak mati oleh polisi Australia di lokasi penyanderaan di sebuah apartemen di Brighton, dekat Melbourne pada Senin petang. Pelaku ditembak mati setelah menembaki polisi sebelum pukul 18.00 waktu setempat.
Pihak berwenang mengidentifikasi penyerang bernama Yacqub Khayre, 29, pria kelahiran Somalia. Dia selama ini tinggal bersama ibunya di pinggiran Kota Melbourne. Polisi sekarang mencari rumah ibunya.
Menurut Ashton, Khayre pernah dipenjara tahun 2012 terkait kasus pencurian dan kekerasan. Namun dia mendapatkan pembebasan bersyarat.
"Ini adalah serangan teroris dan ini menggarisbawahi perlunya kita untuk terus waspada. Jangan pernah terhalang, selalu menantang, dalam menghadapi terorisme," kata Turnbull dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (6/6).
Sementara itu, Kepala komisaris polisi negara bagian Victoria, Graham Ashton, mengatakan, polisi memperlakukan serangan tersebut sebagai insiden terorisme, dan menambahkan penyelidikan dilakukan terhadap apakah tindakan tersebut telah direncanakan atau dilakukan secara acak.
Sebelumnya diwartakan, penembakan dan penyanderaan terjadi di Melbourne, Australia, semalam. Dua orang dinyatakan tewas, yakni pelaku serangan dan seorang pria lain.
Sedangkan seorang wanita yang disandera telah diselamatkan polisi. Penyelamatan sandera diwarnai baku tembak antara polisi dan pelaku serangan.
Pelaku ditembak mati oleh polisi Australia di lokasi penyanderaan di sebuah apartemen di Brighton, dekat Melbourne pada Senin petang. Pelaku ditembak mati setelah menembaki polisi sebelum pukul 18.00 waktu setempat.
Pihak berwenang mengidentifikasi penyerang bernama Yacqub Khayre, 29, pria kelahiran Somalia. Dia selama ini tinggal bersama ibunya di pinggiran Kota Melbourne. Polisi sekarang mencari rumah ibunya.
Menurut Ashton, Khayre pernah dipenjara tahun 2012 terkait kasus pencurian dan kekerasan. Namun dia mendapatkan pembebasan bersyarat.
(esn)