Qatar: Kami Adalah Korban Kebohongan Terencana

Senin, 05 Juni 2017 - 16:34 WIB
Qatar: Kami Adalah Korban Kebohongan Terencana
Qatar: Kami Adalah Korban Kebohongan Terencana
A A A
DOHA - Qatar menyatakan, pihaknya menghadapi sebuah kampanye kebohongan dan rekayasa yang bertujuan untuk menempatkan negara Arab Teluk tersebut di bawah perwalian, setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan dengan negara tersebut.
"Kampanye hasutan didasarkan pada kebohongan yang telah mencapai tingkat rekayasa yang lengkap," kata Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (5/6).
Ditambahkan, sebagai anggota Dewan Kerjasama Teluk, Qatar menyatakan berkomitmen terhadap piagam Dewan Kerjasama Teluk, menghormati kedaulatan negara-negara lain, dan tidak ikut campur dalam urusan mereka.
Sebelumnya diwartakan, Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, setelah mereka menuduh Qatar mendukung terorisme dan ikut campur urusan internal negara lain.
Kantor berita negara Bahrain dalam sebuah pernyataan singkat mengumumkan, warga Qatar memiliki 14 hari untuk meninggalkan Manama, Ibu Kota Bahrain. Doha, lanjut pengumuman itu, telah campur tangan urusan dalam negeri Manama.
Arab Saudi kemudian melakukan hal yang sama, dengan alasan menyangkut “keamanan nasional”. “Mengutip (alasan) perlindungan keamanan nasional, Riyadh mengumumkan telah memutuskan hubungan dengan Doha dan menutup semua kontak darat, laut dan udara,” bunyi pernyataan pemerintah Saudi.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6488 seconds (0.1#10.140)