China Desak AS Tarik Sistem Pertahanan Udara di Korsel
Kamis, 01 Juni 2017 - 17:10 WIB

China Desak AS Tarik Sistem Pertahanan Udara di Korsel
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menarik sistem pertahanan udara THAAD dari wilayah Korea Selatan (Korsel). AS menempatkan sejumlah THAAD di wilayah Korsel, dekat dengan Semenanjung Korea.
"Kami mengulangi desakan kepada AS untuk menarik sistem pertahanan udara dari wilayah Korsel," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (1/6).
Sementara itu, di Korsel, Presiden Korsel, Moon Jae-in, memerintahkan dilakukannya penyelidikan terhadap keberadaan 4 peluncur rudal THAAD. Jae-in mengaku kementerian pertahanan Korsel tidak menginformasikan kepadanya bahwa 4 peluncur THAAD telah diimpor ke negara tersebut.
"Presiden Moon mengaku sangat mengejutkan mendengar empat peluncur tambahan dipasang tanpa dilaporkan ke pemerintah baru atau ke publik," ujar juru bicara kepresidenan Yoon Young-chan.
Pihak kantor Moon menyatakan, tambahan empat peluncur rudal canggih Amerika Serikat itu di luar data impor yang dikonfirmasi. Hal itu yang membuat Mooon mengumumkan perintah penyelidikan.
Perintah penyelidikan ini datang di tengah tanda-tanda untuk meredakan ketegangan antara Korsel dengan China, mitra dagang utama. Selama masa kampanye presiden lalu, Moon telah meminta parlemen untuk meninjau kembali keberadaan sistem pertahanan udara tersebut. Pasalnya, penempatan THAAD telah memicu kemarahan Beijing.
"Kami mengulangi desakan kepada AS untuk menarik sistem pertahanan udara dari wilayah Korsel," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (1/6).
Sementara itu, di Korsel, Presiden Korsel, Moon Jae-in, memerintahkan dilakukannya penyelidikan terhadap keberadaan 4 peluncur rudal THAAD. Jae-in mengaku kementerian pertahanan Korsel tidak menginformasikan kepadanya bahwa 4 peluncur THAAD telah diimpor ke negara tersebut.
"Presiden Moon mengaku sangat mengejutkan mendengar empat peluncur tambahan dipasang tanpa dilaporkan ke pemerintah baru atau ke publik," ujar juru bicara kepresidenan Yoon Young-chan.
Pihak kantor Moon menyatakan, tambahan empat peluncur rudal canggih Amerika Serikat itu di luar data impor yang dikonfirmasi. Hal itu yang membuat Mooon mengumumkan perintah penyelidikan.
Perintah penyelidikan ini datang di tengah tanda-tanda untuk meredakan ketegangan antara Korsel dengan China, mitra dagang utama. Selama masa kampanye presiden lalu, Moon telah meminta parlemen untuk meninjau kembali keberadaan sistem pertahanan udara tersebut. Pasalnya, penempatan THAAD telah memicu kemarahan Beijing.
(esn)