Pembunuh 2 Pria Pelindung Gadis Muslim Teriak 'Matilah Musuh AS'

Kamis, 01 Juni 2017 - 04:20 WIB
Pembunuh 2 Pria Pelindung Gadis Muslim Teriak Matilah Musuh AS
Pembunuh 2 Pria Pelindung Gadis Muslim Teriak 'Matilah Musuh AS'
A A A
PORTLAND - Jeremy Joseph Christian, 35, tersangka pembunuh dua pria pelindung dua gadis Muslim di Amerika Serikat (AS) merasa tidak bersalah saat dibawa ke pengadilan, kemarin. Tersangka yang melakukan serangan rasial itu justru meneriakkan "matilah musuh-musuh AS".

Christian menyerang dua gadis Muslim di sebuah kereta di Portland, Oregon, pekan lalu. Kedua gadis itu kemudian dilindungi tiga pria. Ketiga pria tersebut diserang, dua di antaranya tewas akibat ditikam.

“Tinggalkan negara ini jika Anda membenci kebebasan kami. Matilah antifa,” teriak Christian mengacu pada singkatan umum dari gerakan anti-fasis.

”Anda menyebutnya terorisme, saya menyebutnya patriotisme,” lanjut teriakan tersangka di hadapan hakim pengadilan.

Dia menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah. ”Bebas bicara atau kematian Portland, Anda tidak mendapat tempat yang aman. Ini Amerika, keluar jika Anda tidak menyukai kebebasan berbicara,” ujar tersangka, seperti dilansir Daily Mirror, semalam (31/5/2017).

Dia dikenai berbagai tuduhan, di antaranya pembunuhan, percobaan pembunuhan, memiliki senjata dan intimidasi.

Ketiga pria pelindung dua gadis Muslim yang diserang tersangka adalah Taliesin Myrddin Namkai-Meche, 23, Ricky Best, 53, dan Micah Fletcher, 21. Taliesin dan Ricky tewas, sedangkan Micah terluka parah. Keluarga dari ketiga korban ini telah menggugat Christian sebesar USD600.000 atau sekitar Rp7,9 miliar.

Saat menyerang dua gadis Muslim, tersangka meneriakkan ujaran anti-Islam. Serangan berlangsung di sebuah kereta di stasiun Hollywood Transit Center. Salah satu gadis Muslim mengenakan jilbab.

Micah yang masih terluka muncul di pengadilan kemarin. Dia menunjukkan bekas luka akibat serangan tersangka. ”

Saya ditikam di leher dalam perjalanan saya untuk bekerja, secara acak, oleh orang asing yang tidak saya kenal, karena berusaha menjadi orang yang baik,” katanya. ”Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah itu,” ujarnya.

Salah satu gadis Muslim yang diserang tersangka adalah Destinee Mangum, 16. Menurutnya, serangan terjadi pada malam pertama Ramadan, ketika dia bersama temannya yang mengenakan jilbab.

“Dia menyuruh kami kembali ke Arab Saudi, dan dia mengatakan kepada kami bahwa kami seharusnya tidak berada di sini, minta keluar dari negaranya,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6071 seconds (0.1#10.140)