Lindungi Wanita Muslim dari Pelecehan Rasial, 2 Pria AS Tewas
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pria menusuk dua penumpang di kereta commuter Portlan, Oregon. Keduanya meregang nyawa setelah mencoba menghentikan pria tersebut untuk melecehkan dua wanita Muslim.
Polisi mengidentifikasi penyerang tersebut, yang ditangkap segera setelah serangan Jumat sore, sebagai Jeremy Joseph Christian dari Portland. "Christian mulai berteriak-teriak menunjukkan kemarahan terhadap etnis dan agama kepada dua wanita muda muslim, yang salah satunya mengenakan penutup kepala Muslim," kata Kepolisian Portland dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (28/5/2017).
Pihak kepolisian mengatakan tiga orang yang ikut campur lantas ditikam oleh Christian. Seorang meninggal di tempat kejadian, seorang lainnya meninggal di sebuah rumah sakit, dan yang ketiga dirawat karena luka yang tidak mengancam jiwa, kata polisi.
Atas aksinya, Christian dijerat dengan dua tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan. Ia juga dituduh melakukan intimidasi dan tindak kejahatan kepemilikan senjata, dan diperintahkan ditahan tanpa jaminan.
"Para wanita meninggalkan kereta sebelum petugas tiba," kata polisi.
Ibu dari salah satu dari mereka wanita itu, Dyjuana Hudson mengatakan, putrinya yang berusia 16 tahun, berkulit hitam, naik kereta api dengan seorang teman Muslim, juga seorang remaja, yang mengenakan jilbab.
Si penyerang mendekati gadis-gadis itu sambil meneriakinya. "Dia mengatakan bahwa umat Islam harus mati," kata Hudson kepada surat kabar The Oregonian.
Polisi menolak untuk merilis rincian sejarah kriminal Christian. Namun surat kabar tersebut melaporkan bahwa dia telah dihukum karena perampokan, penculikan dan tuntutan senjata, dengan catatan pengadilan. Tidak segera jelas apakah dia telah mendapatkan seorang pengacara.
Polisi mengidentifikasi penyerang tersebut, yang ditangkap segera setelah serangan Jumat sore, sebagai Jeremy Joseph Christian dari Portland. "Christian mulai berteriak-teriak menunjukkan kemarahan terhadap etnis dan agama kepada dua wanita muda muslim, yang salah satunya mengenakan penutup kepala Muslim," kata Kepolisian Portland dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (28/5/2017).
Pihak kepolisian mengatakan tiga orang yang ikut campur lantas ditikam oleh Christian. Seorang meninggal di tempat kejadian, seorang lainnya meninggal di sebuah rumah sakit, dan yang ketiga dirawat karena luka yang tidak mengancam jiwa, kata polisi.
Atas aksinya, Christian dijerat dengan dua tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan. Ia juga dituduh melakukan intimidasi dan tindak kejahatan kepemilikan senjata, dan diperintahkan ditahan tanpa jaminan.
"Para wanita meninggalkan kereta sebelum petugas tiba," kata polisi.
Ibu dari salah satu dari mereka wanita itu, Dyjuana Hudson mengatakan, putrinya yang berusia 16 tahun, berkulit hitam, naik kereta api dengan seorang teman Muslim, juga seorang remaja, yang mengenakan jilbab.
Si penyerang mendekati gadis-gadis itu sambil meneriakinya. "Dia mengatakan bahwa umat Islam harus mati," kata Hudson kepada surat kabar The Oregonian.
Polisi menolak untuk merilis rincian sejarah kriminal Christian. Namun surat kabar tersebut melaporkan bahwa dia telah dihukum karena perampokan, penculikan dan tuntutan senjata, dengan catatan pengadilan. Tidak segera jelas apakah dia telah mendapatkan seorang pengacara.
(ian)