UPDATE-Tragedi Bom Konser Ariana Grande, 22 Tewas, 59 Luka
A
A
A
MANCHESTER - Jumlah korban tewas dalam tragedi serangan bom di area konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris, bertambah menjadi 22 orang. Jumlah korban luka tercatat 59 orang.
Ledakan bom di akhir konser penyanyi asal Amerika Serikat (AS) ini terjadi semalam (22/5/2017), sekitar pukul 21.33 waktu GMT. Ledakan diduga berasal dari bom bunuh diri yang dilakukan pelaku.
Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May mengatakan bahwa insiden tersebut dianggap sebagai serangan teroris. Tragedi bom ini tercatat sebagai serangan paling mematikan di Inggris sejak serangan bom bunuh diri empat pria Muslim Inggris di sistem transportasi London Juli 2005 yang menewaskan 52 orang.
Lokasi konser penyanyi AS itu mampu menampung 21.000 orang. Menurut polisi, anak-anak termasuk di antara korban tewas.
”Kami percaya pada tahap ini bahwa serangan tadi malam dilakukan oleh satu orang,” kata Kepala Polisi Manchester Ian Hopkins kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, Selasa (23/5/2017). ”Prioritasnya adalah untuk menentukan apakah dia bertindak sendiri atau sebagai bagian dari jaringan.”
”Kami yakin penyerang itu membawa alat peledak improvisasi yang diledakkannya dan menyebabkan kekejaman ini,” ujar Hopkins, yang menolak menjawab pertanyaan apakah penyerang merupakan warga Inggris atau bukan.
Seorang saksi yang menghadiri konser tersebut mengatakan bahwa dia merasakan ledakan besar saat dia meninggalkan arena. Ledakan itu diikuti teriakan dari ribuan orang yang berebut melarikan diri dari gedung konser.
Sebuah video yang di-posting di Twitter menunjukkan para penggemar Ariana yang sebagian besar anak-anak remaja menjerit dan berlari dari lokasi konser. Puluhan orang tua yang panik juga sibuk mencari anak-anaknya. Mereka memajang foto dan memohon informasi via media sosial.
”Kami membuat jalan keluar dan ketika kami berada tepat di dekat pintu, ada ledakan besar dan semua orang berteriak,” kata penjaga keamana konser Catherine Macfarlane kepada Reuters.
”Itu adalah ledakan besar, Anda bisa merasakannya di dada Anda, itu kacau. Semua orang berlari dan berteriak dan hanya mencoba untuk keluar,” katanya.
Ariana Grande, 23, kemudian menuliskan pesan di Twitter, di mana dia menyampaikan ucapan belasungkawa. ”Sakit dari lubuk hati saya, saya sangat menyesal, saya tidak punya kata-kata,” tulis Grande.
Ledakan bom di akhir konser penyanyi asal Amerika Serikat (AS) ini terjadi semalam (22/5/2017), sekitar pukul 21.33 waktu GMT. Ledakan diduga berasal dari bom bunuh diri yang dilakukan pelaku.
Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May mengatakan bahwa insiden tersebut dianggap sebagai serangan teroris. Tragedi bom ini tercatat sebagai serangan paling mematikan di Inggris sejak serangan bom bunuh diri empat pria Muslim Inggris di sistem transportasi London Juli 2005 yang menewaskan 52 orang.
Lokasi konser penyanyi AS itu mampu menampung 21.000 orang. Menurut polisi, anak-anak termasuk di antara korban tewas.
”Kami percaya pada tahap ini bahwa serangan tadi malam dilakukan oleh satu orang,” kata Kepala Polisi Manchester Ian Hopkins kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, Selasa (23/5/2017). ”Prioritasnya adalah untuk menentukan apakah dia bertindak sendiri atau sebagai bagian dari jaringan.”
”Kami yakin penyerang itu membawa alat peledak improvisasi yang diledakkannya dan menyebabkan kekejaman ini,” ujar Hopkins, yang menolak menjawab pertanyaan apakah penyerang merupakan warga Inggris atau bukan.
Seorang saksi yang menghadiri konser tersebut mengatakan bahwa dia merasakan ledakan besar saat dia meninggalkan arena. Ledakan itu diikuti teriakan dari ribuan orang yang berebut melarikan diri dari gedung konser.
Sebuah video yang di-posting di Twitter menunjukkan para penggemar Ariana yang sebagian besar anak-anak remaja menjerit dan berlari dari lokasi konser. Puluhan orang tua yang panik juga sibuk mencari anak-anaknya. Mereka memajang foto dan memohon informasi via media sosial.
”Kami membuat jalan keluar dan ketika kami berada tepat di dekat pintu, ada ledakan besar dan semua orang berteriak,” kata penjaga keamana konser Catherine Macfarlane kepada Reuters.
”Itu adalah ledakan besar, Anda bisa merasakannya di dada Anda, itu kacau. Semua orang berlari dan berteriak dan hanya mencoba untuk keluar,” katanya.
Ariana Grande, 23, kemudian menuliskan pesan di Twitter, di mana dia menyampaikan ucapan belasungkawa. ”Sakit dari lubuk hati saya, saya sangat menyesal, saya tidak punya kata-kata,” tulis Grande.
(mas)