Bom Teroris di Konser Ariana Grande, PM Inggris Berduka

Selasa, 23 Mei 2017 - 09:14 WIB
Bom Teroris di Konser...
Bom Teroris di Konser Ariana Grande, PM Inggris Berduka
A A A
MANCHESTER - Ledakan bom lokasi konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Arena, semalam membuat Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May berduka. Polisi menyimpulkan insiden itu sebagai serangan teroris dengan korban jiwa 19 orang dan sekitar 50 lainnya terluka.

PM May menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dia mengatakan, pikirannya saat ini ada pada para korban dan keluarga korban “yang terkena dampak insiden yang sedang diperlakukan polisi sebagai serangan teroris mengerikan”.

Anggota parlemen Inggris, Nigel Farage, melalui Twitter, juga menyampaikan belasungkawa. ”Pemboman di Manchester. Tidak diragukan lagi kita akan mengetahui siapa pelakunya, pikiran saya ada pada mereka yang terkena dampak,” tulis Farage, Selasa (23/5/2017).

Pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn mengatakan serangan di konser yang penuh sesak semalam merupakan insiden mengerikan.

“Kejadian mengerikan di Manchester. Pikiran saya ada pada semua yang terkena dampak dan layanan darurat kami yang cemerlang,” katanya, seperti dilansir Express.co.uk.

Rival politik Corbyn, Tim Farron yang merupakan pemimpin Partai Demokrat Liberal, mengutuk serangan bom tersebut.

“Ini adalah serangan mengejutkan dan mengerikan yang menargetkan anak-anak dan remaja yang hanya menikmati sebuah konser,” katanya.

”Simpati saya yang paling dalam adalah dengan para korban, dan dengan keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai, dan juga mereka yang sangat menunggu kabar,” ujarnya.

”Saya ingin memberi penghormatan terhadap keberanian dan dedikasi layanan darurat.”

Wali Kota Liverpool Steve Rotheram, yang putrinya berada di konser Manchester Arena sedih dengan serangan bom tersebut. ”Saya merasa sakit karena orang-orang telah kehilangan nyawa mereka dalam sebuah pertunjukan yang dihadiri oleh begitu banyak anak muda,” katanya.

”Semua pikiran saya tertuju ke orang tua yang menunggu kabar untuk mendengar keselamatan anak-anak mereka, ini adalah mimpi buruk bagi orang tua. Jadi, sangat menyedihkan,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8500 seconds (0.1#10.140)