Ancam Bocorkan Rekaman, Trump Minta Eks Bos FBI Tutup Mulut
A
A
A
WASHINGTON - Donald Trump memperingatkan Direktur FBI James Comey untuk tidak berbicara dengan media. Sebuah langkah yang tidak biasa yang mendorong tuduhan baru bahwa Trump berusaha untuk membungkam orang yang memimpin penyelidikan kemungkinan adanya kolusi antara kampanye pemilihan Trump dan Rusia.
Melalui akun Twitternya, Trump menyatakan jika Comey memberikan versinya tentang kontak di antara mereka, pemerintah bisa membocorkan rekaman percakapan mereka meski tidak jelas mengenai kebenaran rekaman semacam itu. Ancaman terselubung itu menambah badai karena pemecatan mendadak Trump terhadap Comey.
"James Comey lebih baik berharap tidak ada 'rekaman' percakapan kami sebelum dia mulai membocorkannya ke pers!" cuit Trump dalam serangkaian posting di Twitter pada hari Jumat pagi seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (13/5/2017).
CNN kemudian mengatakan bahwa Comey tidak khawatir dengan rekaman apapun yang mungkin dimiliki Trump tentang percakapan mereka, dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah ini. Sementara CBS Evening News, mengutip seorang sumber yang telah berbicara dengan Comey, mengatakan di Twitter bahwa Comey berharap ada banyak kaset.
Investigasi FBI dan investigasi pararel Kongres telah menghasilkan sebuah noda terkait kepresidenan Trump sejak menjabat pada 20 Januari lalu, mengancam untuk memberati prioritas kebijakannya.
Partai Demokrat telah menuduh presiden asal Partai Republik itu mencoba untuk menghalangi penyelidikan FBI dengan memecat Comey. Partai Demokrat pun telah meminta penasihat khusus untuk menyelidiki masalah Rusia tersebut.
New York Times mengatakan bahwa Comey telah memberitahu rekan-rekannya bahwa dia menolak untuk membuat janji kesetiaan kepada Trump saat keduanya bertemu untuk makan malam di Gedung Putih. Peristiwa itu terjadi tujuh hari setelah pelantikan Trump. Alih-alih mengucapkan janji setia, Comey malah memberi tahu Trump bahwa ia bisa mengandalkan kejujurannya.
Menanggapi hal itu, juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan bahwa Trump tidak menuntut kesetian dari Comey. Saat diminta untuk mengklarifikasi soal rekaman pembicaraan Trump dan Comey, Spicer mengatakan ia tidak perlu menambahkan cuitan sang presiden.
"Ini mengejutkan hati nurani. Kita harus mengatasinya," kata Perwakilan Demokratik Elia Cummings, mengacu pada perilaku Trump terhadap Comey, termasuk laporan bahwa presiden meminta kesetiaan Direktur FBI.
Trump mengatakan bahwa Comey telah mengatakan kepadanya tiga kali bahwa dia tidak sedang diselidiki dalam penyelidikan Rusia. Dia mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Kamis dengan NBC News bahwa Comey memberinya jaminan ini pada saat makan malam di Gedung Putih pada bulan Januari dan dalam dua percakapan telepon.
Baca Juga: Trump Bantah Tengah Diselidiki FBI
Comey belum secara terbuka membahas setiap percakapan yang dia lakukan dengan Trump. Direktur sementara FBI, Andrew McCabe, mengesampingkan sebuah pertanyaan saat sidang Senat mengenai apakah dia pernah mendengar Comey memberitahu Trump bahwa presiden tersebut bukan subjek penyelidikan.
Melalui akun Twitternya, Trump menyatakan jika Comey memberikan versinya tentang kontak di antara mereka, pemerintah bisa membocorkan rekaman percakapan mereka meski tidak jelas mengenai kebenaran rekaman semacam itu. Ancaman terselubung itu menambah badai karena pemecatan mendadak Trump terhadap Comey.
"James Comey lebih baik berharap tidak ada 'rekaman' percakapan kami sebelum dia mulai membocorkannya ke pers!" cuit Trump dalam serangkaian posting di Twitter pada hari Jumat pagi seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (13/5/2017).
CNN kemudian mengatakan bahwa Comey tidak khawatir dengan rekaman apapun yang mungkin dimiliki Trump tentang percakapan mereka, dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah ini. Sementara CBS Evening News, mengutip seorang sumber yang telah berbicara dengan Comey, mengatakan di Twitter bahwa Comey berharap ada banyak kaset.
Investigasi FBI dan investigasi pararel Kongres telah menghasilkan sebuah noda terkait kepresidenan Trump sejak menjabat pada 20 Januari lalu, mengancam untuk memberati prioritas kebijakannya.
Partai Demokrat telah menuduh presiden asal Partai Republik itu mencoba untuk menghalangi penyelidikan FBI dengan memecat Comey. Partai Demokrat pun telah meminta penasihat khusus untuk menyelidiki masalah Rusia tersebut.
New York Times mengatakan bahwa Comey telah memberitahu rekan-rekannya bahwa dia menolak untuk membuat janji kesetiaan kepada Trump saat keduanya bertemu untuk makan malam di Gedung Putih. Peristiwa itu terjadi tujuh hari setelah pelantikan Trump. Alih-alih mengucapkan janji setia, Comey malah memberi tahu Trump bahwa ia bisa mengandalkan kejujurannya.
Menanggapi hal itu, juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan bahwa Trump tidak menuntut kesetian dari Comey. Saat diminta untuk mengklarifikasi soal rekaman pembicaraan Trump dan Comey, Spicer mengatakan ia tidak perlu menambahkan cuitan sang presiden.
"Ini mengejutkan hati nurani. Kita harus mengatasinya," kata Perwakilan Demokratik Elia Cummings, mengacu pada perilaku Trump terhadap Comey, termasuk laporan bahwa presiden meminta kesetiaan Direktur FBI.
Trump mengatakan bahwa Comey telah mengatakan kepadanya tiga kali bahwa dia tidak sedang diselidiki dalam penyelidikan Rusia. Dia mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Kamis dengan NBC News bahwa Comey memberinya jaminan ini pada saat makan malam di Gedung Putih pada bulan Januari dan dalam dua percakapan telepon.
Baca Juga: Trump Bantah Tengah Diselidiki FBI
Comey belum secara terbuka membahas setiap percakapan yang dia lakukan dengan Trump. Direktur sementara FBI, Andrew McCabe, mengesampingkan sebuah pertanyaan saat sidang Senat mengenai apakah dia pernah mendengar Comey memberitahu Trump bahwa presiden tersebut bukan subjek penyelidikan.
(ian)