Main Pokemon di Gereja, YouTuber Rusia Dihukum 3,5 Tahun Penjara

Jum'at, 12 Mei 2017 - 08:45 WIB
Main Pokemon di Gereja, YouTuber Rusia Dihukum 3,5 Tahun Penjara
Main Pokemon di Gereja, YouTuber Rusia Dihukum 3,5 Tahun Penjara
A A A
MOSKOW - Ruslan Sokolovsky, seorang blogger dan YouTuber Rusia dihukum tiga 3,5 tahun penjara. Dia dinyatakan bersalah karena menghasut kebencian agama setelah dia mengeposkan video dirinya tang bermain Pokemon Go di sebuah gereja.

Sokolovsky telah berbicara kepada pers di sela-sela sidang di sebuah pengadilan di Yekaterinburg pada Kamis, 11 Mei 2017.

Hakim pengadilan di Rusia memutuskan bahwa blogger berusia 22 tahun ini bersalah karena menghasut kebencian agama setelah dia mengeposkan sebuah video tahun lalu. Video itu menunjukkan dirinya sedang bermain di sebuah Gereja Ortodoks di Kota Yekaterinburg.

Gereja itu menjadi tempat kaisar terakhir Rusia dan keluarganya yang ditembak mati selama perang sipil Rusia. YouTuber (pengguna YouTube) ini telah ditahan sejak Oktober.

Dalam komentar di televisi, Hakim Yekaterina Shoponyak mengatakan bahwa perilaku Sokolovsky dan video anti-agama merupakan tindakan yang tidak menghormati masyarakat. ”Bermaksud untuk menyinggung perasaan umat beragama,” katanya.

Hakim mengatakan, insiden bermain Pokemon Go bukanlah satu-satunya alasan Sokolovsky diadili. Dia mengatakan bahwa video ofensif Sokolovsky juga menjadi alasan hukuman penjara itu. ”Termasuk ejekan, penyangkalan akan keberadaan Yesus dan Nabi Muhammad dan memberikan deskripsi ofensif Patriarch Kirill,” lanjut hakim Rusia itu. Patriarch Kirill adalah pemimpin Gereja Ortodoks Rusia.

Dalam sebuah konferensi pers setelah vonis dibacakan, Sokolovsky mengucapkan terima kasih kepada media karena telah menarik perhatian pada kasusnya. Menurutnya, jika publik tidak mengetahui tentang penangkapannya, hukumannya akan jauh lebih buruk.

”Sampai saat terakhir saya tidak tahu apa hukumannya, itu sebabnya saya sangat gugup dan takut akan mendapatkan hukuman penjara yang sebenarnya,” katanya kepada BBC, yang dilansir semalam (11/5/2017).

Blogger ini pernah menyatakan diri sebagai ateis militan yang memasang video di saluran YouTube-nya. Dia ditahan mulai Agustus 2016 dan menghabiskan sembilan bulan di penjara dan kini berstatus sebagai tahanan rumah.

Keyakinan Sokolovsky menyebabkan kemarahan di Rusia, di mana banyak tokoh terkemuka menggambarkannya sebagai kutukan ateisme.

”Saya lahir dan besar di Uni Soviet, di mana 98 persen warga negaranya adalah ateis,” kata pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny melalui Twitter pada hari Kamis kemarin saat persidangan Sokolovsky sedang disiarkan. ”Dan sekarang saya mendengarkan sebuah putusan di mana seorang pria telah dihukum karena ateisme.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6025 seconds (0.1#10.140)