Soal Korut, Korsel Diminta Jangan Hanya Jadi Penonton
A
A
A
SEOUL - Calon Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in menyatakan, Korsel harusnya menjadi pemimpin dalam upaya untuk menekan Korea Utara (Korut) agar mau kembali ke meja perundingan. Dia melihat, saat ini Korsel hanya menjadi penonton dalam proses tersebut.
Jae-in, sosok yang difavoritkan menjadi Presiden Korsel itu menuturkan, saat ini Amerika Serikat (AS) dan China sedang melakukan pembicaraan terkait dengan Korut. Korsel, lanjut Jae-in, harusnya turut terlibat, dan menjadi nahkoda dalam pembicaraan itu, dan bukan hanya menjadi penonton.
"Saya pikir apa yang diinginkan AS adalah tekanan kuat terhadap Korut dengan kerja sama dari China untuk membawa Korut ke meja perundingan agar mereka membatalkan program nuklir mereka," kata Jae-in.
"Satu hal yang penting dalam proses ini adalah Korsel harus memimpin arus kejadian yang baru. Kita seharusnya tidak menjadi penjaga, yang hanya menonton pembicaraan antara AS dan China," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (9/5).
Sementara itu, terkait dengan pemilihan umum di Korsel, saat ini pemilu di Negeri Gingseng tersebut tengah berlangsung. Pemilu ini merupakan pemilu mendadak yang digelar setelah Presiden Korsel sebelumnya Park Geun-hye dilengserkan beberapa waktu lalu karena terlibat dalam kasus korupsi.
Jae-in, sosok yang difavoritkan menjadi Presiden Korsel itu menuturkan, saat ini Amerika Serikat (AS) dan China sedang melakukan pembicaraan terkait dengan Korut. Korsel, lanjut Jae-in, harusnya turut terlibat, dan menjadi nahkoda dalam pembicaraan itu, dan bukan hanya menjadi penonton.
"Saya pikir apa yang diinginkan AS adalah tekanan kuat terhadap Korut dengan kerja sama dari China untuk membawa Korut ke meja perundingan agar mereka membatalkan program nuklir mereka," kata Jae-in.
"Satu hal yang penting dalam proses ini adalah Korsel harus memimpin arus kejadian yang baru. Kita seharusnya tidak menjadi penjaga, yang hanya menonton pembicaraan antara AS dan China," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (9/5).
Sementara itu, terkait dengan pemilihan umum di Korsel, saat ini pemilu di Negeri Gingseng tersebut tengah berlangsung. Pemilu ini merupakan pemilu mendadak yang digelar setelah Presiden Korsel sebelumnya Park Geun-hye dilengserkan beberapa waktu lalu karena terlibat dalam kasus korupsi.
(esn)