China Bersedia Tekan Korut Jika Komandan Pasifik AS Dipecat

Minggu, 07 Mei 2017 - 01:10 WIB
China Bersedia Tekan...
China Bersedia Tekan Korut Jika Komandan Pasifik AS Dipecat
A A A
BEIJING - China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk memecat komandan Komando Pasifik AS dengan imbalan memberikan tekanan lebih besar terhadap Korea Utara (Korut). Beijing selama ini didesak Washington untuk menekan Pyongyang yang telah mengumbar ancaman serangan nuklir.

Syarat kesediaan China menekan Korut itu diungkap seorang sumber yang dekat dengan hubungan AS-China pada hari Sabtu.

China yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping mengajukan syarat tersebut melalui duta besarnya di AS. Menurut sumber tersebut, China minta AS memecat Laksmana Harry Harris, komandan Komando Pasifik AS yang dikenal sebagai tokoh garis keras terhadap Beijing, termasuk dalam krisis sengketa Laut China Selatan.

Duta Besar China untuk AS, Cui Tiankai, menyampaikan permintaan tersebut ke pihak AS, bertepatan dengan pertemuan dua hari pertama antara Presiden Donald Trump dan Xi Jinping di Florida, 6 April lalu.

Namun, sumber itu sebagaimana dikutip dari Japan Times, Minggu (7/5/2017), menyatakan bahwa syarat yang diminta Beijing ditolak pemerintah Donald Trump. China adalah pendonor ekonomi dan diplomatik rezim Korea Utara yang dipimpin Kim Jong-un.

Harris adalah komandan Komando Pasifik AS yang lahir di Jepang dan dibesarkan di AS. Dia selama ini memainkan peran penting dalam keamanan kawasan.

Dialah yang bertanggung jawab dalam perintah pengiriman kapal induk USS Carl Vinson ke perairan di dekat Semenanjung Korea pada bulan lalu. Pengiriman kapal induk AS ini dilakukan ketika Korut membuat ancaman untuk menguji rudal balistik dan senjata nuklir untuk keenam kalinya.

Harris juga tokoh penting di balik pengerahan sistem rudal pertahanan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Korea Selatan. China telah menentang penempatan sistem perisai rudal canggih itu dengan alasan senjata tersebut dapat merusak kepentingan keamanan dan keseimbangan strategis di kawasan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1522 seconds (0.1#10.140)