Polisi India Tuduh Tikus Habiskan 900.000 Liter Alkohol Sitaan

Sabtu, 06 Mei 2017 - 06:45 WIB
Polisi India Tuduh Tikus...
Polisi India Tuduh Tikus Habiskan 900.000 Liter Alkohol Sitaan
A A A
NEW DELHI - Aparat polisi di negara bagian Bihar, India, menuduh tikus-tikus telah menenggak 900.000 liter minuman alkohol hasil sitaan selama setahun. Menurut polisi, minuman akohol yang “dicuri” tikus-tikus itu hasil operasi lebih dari 40.000 kasus.

Bihar merupakan negara bagian India yang melarang konsumsi alkohol sejak April lalu. Inspektur Kepolisian Patna—Ibu Kota Bihar—Manu Maharaj, diberitahu tentang hilangnya sitaan minuman alkohol dari lokasi penyimpanan dalam sebuah pertemuan minggu ini.

Pada awalnya dia skeptis tentang klaim bahwa tikus-tikus dapat memperoleh akses ke botol kaca yang tertutup rapat. Namun, sang bawahan mengatakan kepadanya bahwa tikus mengunyah tutup botol, sebelum meminum minuman memabukkan itu.

Maharaj lantas menginstruksikan kantor polisi di seluruh negara bagian untuk membersihkan kantor polisi dari tikus. Dia memerintahkan tikus-tikus di kantor dibasmi dengan racun.

Perintah itu sejatinya menjadi isyarat bahwa Maharaj ragu dengan tuduhan bahwa tikus yang mencuri alkohol hingga sebanyak 900.000 liter. Menurutnya, jika perintah pembersihan tikus gagal, para polisi senior terkait akan kehilangan pekerjaan alias dipecat.

”Jika mereka gagal dalam tugas, mereka bahkan bisa kehilangan pekerjaan, selain itu juga diadili berdasarkan undang-undang bea cukai,” ujar Maharaj, seperti dikutip dari The Hindu, Sabtu (6/5/2017).

Sementara itu, laporan lain—entah terkait dalam kasus tikus mencuri alkohol atau tidak—menyebutkan bahwa pada hari Rabu dua polisi senior ditangkap karena mengkonsumsi alkohol di dalam kantor polisi di Patna.

”Para polisi sampai di lokasi setelah mengetahui bahwa kedua polisi membuat keributan dan (menenggak) minuman keras di tempat umum, dan mendapati keduanya sangat mabuk,” kata seorang sumber polisi kepada kantor berita India, IANS.

Kedua petugas polisi yang mabuk itu menolak ditangkap. Mereka justru menuduh Maharaj melakukan kekerasan ilegal.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8532 seconds (0.1#10.140)