Korea Utara dan AS di Ambang Perang Nuklir, Bunker Laris

Senin, 01 Mei 2017 - 14:17 WIB
Korea Utara dan AS di...
Korea Utara dan AS di Ambang Perang Nuklir, Bunker Laris
A A A
WASHINGTON - Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS) di ambang perang nuklir setelah kedua negara saling mengumbar ancaman. Situasi ini membuat bunker antinuklir mendadak diminati warga Amerika dan banyak negara.

Perusahaan pembuat bunker antinuklir di AS, Atlas Survival Shelters, mengaku pesanan bunker bawah tanah melonjak setelah orang-orang panik tentang “armageddon nuklir”.

Ron Hubbard, pemilik perusahaan, mengatakan bahwa pesanan telah berlipat ganda hanya dalam bulan ini saja.

Ketegangan antara AS dan Korea Utara terus meningkat, di mana diktator muda Pyongyang Kim Jong-un beberapa hari lalu menguji tembak rudal balistik yang berakhir dengan kegagalan. Korut juga baru saja memamerkan latihan tembak artileri berskala besar saat merayakan hari jadi militernya.

Untuk memiliki bunker antinuklir tidak murah. Harga termurah yang dipatok pihak Atlas sekitar USD25.000 atau sekitar Rp334 juta.

“Berita besok bisa jadi serangan AS terhadap Korea Utara. Ini adalah ancaman realistis pertama yang pernah saya lihat,” kata Hubbard, yang dikutip dari Metro.co.uk, Senin (1/5/2017).

”Ada peminat di seluruh dunia pada saat ini dan panggilan ke pusat kami memiliki lebih dari tiga kali lipat setiap hari selama beberapa minggu terakhir,” lanjut Hubbard.

”Industri pertahanan berkembang sekarang karena hubungan yang tidak stabil antara AS dan Korea Utara dan apa yang mungkin dilakukan oleh Kim Jong-un, dia gila,” imbuh bos Atlas ini.

Bunker seharga USD25.000 bisa menampung satu hingga dua orang. Sedangkan bunker untuk keluarga yang bisa menampung enam hingga 10 orang berharga antara USD150.000 hingga USD200.000 atau sekitar Rp 2 miliar hingga Rp2,6 miliar.

Bunker yang dibangun diklaim tahan dari bom besar dan senjata kimia beracun. Atlas menawarkan bunker berukuran yang lebih besar dengan daya tampung 117 orang yang berharga USD1,4 juta atau sekitar Rp18,7 miliar.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2914 seconds (0.1#10.140)