Mufti Al-Azhar: Militan Bodoh Salah Tafsirkan Kitab Agama
A
A
A
KAIRO - Grand Mufti Al-Azhar, Mesir, Sheikh Ahmed al-Tayeb, mencela kelompok militan yang “sembarangan” dan “bodoh” dengan salah menafsirkan kitab suci agama untuk melegitimasi kekerasan.
Pernyataan ulama top Mesir ini muncul dalam pidatonya di forum perdamaian di Universitas al-Azhar yang dihadiri Paus Fransiskus, hari Jumat.
Al-Tayeb dikenal di kalangan ulama dunia sebagai sosok ulama moderat Mesir. Pidato al-Tayeb disampaikan setelah Paus Fransiskus dalam pidatonya mendesak semua pihak untuk tegas mengatakan; “Tidak, untuk kekerasan atas nama agama dan Tuhan”.
“Militan telah sembarangan dan bodoh, salah menafsirkan teks-teks (kitab suci) agama,” kata al-Tayeb. ”Islam bukanlah agama terorisme,” katanya lagi, seperti dilansir Reuters, Sabtu (29/4/2017).
Baca:
Paus di Al-Azhar: Katakan Tidak untuk Kekerasan Atas Nama Agama!
Sementara itu, Paus Fransiksus menekankan pentingnya pendidikan yang baik. "Untuk mengatasi secara efektif kebiadaban orang-orang yang menimbulkan kebencian dan kekerasan, kita perlu menemani kaum muda,” ujarnya.
Kunjungan Paus Fransikus ke Mesir membawa misi perdamaian antar-komunitas Muslim dan Nasrani. Kunjungan Paus ini sekaligus menjadi kunjungan balasan Mufti al-Tayeb yang pada tahun lalu telah mengunjungi Vatikan.
Pernyataan ulama top Mesir ini muncul dalam pidatonya di forum perdamaian di Universitas al-Azhar yang dihadiri Paus Fransiskus, hari Jumat.
Al-Tayeb dikenal di kalangan ulama dunia sebagai sosok ulama moderat Mesir. Pidato al-Tayeb disampaikan setelah Paus Fransiskus dalam pidatonya mendesak semua pihak untuk tegas mengatakan; “Tidak, untuk kekerasan atas nama agama dan Tuhan”.
“Militan telah sembarangan dan bodoh, salah menafsirkan teks-teks (kitab suci) agama,” kata al-Tayeb. ”Islam bukanlah agama terorisme,” katanya lagi, seperti dilansir Reuters, Sabtu (29/4/2017).
Baca:
Paus di Al-Azhar: Katakan Tidak untuk Kekerasan Atas Nama Agama!
Sementara itu, Paus Fransiksus menekankan pentingnya pendidikan yang baik. "Untuk mengatasi secara efektif kebiadaban orang-orang yang menimbulkan kebencian dan kekerasan, kita perlu menemani kaum muda,” ujarnya.
Kunjungan Paus Fransikus ke Mesir membawa misi perdamaian antar-komunitas Muslim dan Nasrani. Kunjungan Paus ini sekaligus menjadi kunjungan balasan Mufti al-Tayeb yang pada tahun lalu telah mengunjungi Vatikan.
(mas)