United Airlines Bayar Kompensasi ke Penumpang yang Diseret Berdarah-darah
A
A
A
CHICAGO - Pihak United Airlines akhirnya membayar kompensasi kepada seorang penumpang yang diseret dari sebuah penerbangan di Chicago awal bulan ini hingga mengalami pendarahan di mulut. Namun, besaran kompensasi dirahasiakan.
Penumpang bernama Dr David Dao telah meraih simpati publik internasional setelah diseret aparat keamanan maskapai dari kursi pesawat United Airlines setelah kondisi pesawat dinyatakan overbooked. Dao diseret hingga berdarah-darah dan gegar otak karena menolak meninggalkan kursi yang dia bayar dengan tiket resmi.
Pihak maskapai dengan Dao pada hari Kamis mencapai kesepakatan soal penyelesaian dari insiden itu. Perlakuan kasar yang dialami Dao membuat maskapai Amerika itu dihujat publik. Saham perusahaan juga anjlok setelah publik menyerukan pemboikotan.
Chief Executive Officer (CEO) United Airlines Oscar Munoz telah meminta maaf dan berjanji tidak akan menggunakan jasa aparat keamanan lagi. Namun, Dao menolak permintaa maaf dan memilih mengajukan gugatan ke pengadilan.
Meski nominal kompensasi dirahasiakan, pihak maskapai pada hari Kamis menawarkan uang hingga USD10.000 bagi penumpang yang menyerahkan tempat duduk ketika pesawat dinyatakan overbooked.
Pihak maskapai juga mengulang janjinya untuk tidak lagi meminta aparat keamanan untuk mengusir paksa penumpang bertiket resmi yang menolak menyerahkan tempat duduknya untuk dipindah ke pesawat lain.
“United telah mengambil tanggung jawab penuh atas apa yang terjadi pada Penerbangan 3411, tanpa berusaha menyalahkan orang lain, termasuk (otoritas) Kota Chicago,” kata Thomas Demetrio, seorang pengacara untuk Dao, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/4/2017).
Demetrio mengatakan bahwa tidak perlu melanjutkan proses gugatan pengadilan yang terpisah terhadap otoritas Kota Chicago terkait kasus ini. Republic Airways, mitra regional United yang mengoperasikan penerbangan rekanan, juga dibebaskan dari tanggung jawab sebagai bagian dari penyelesaian masalah.
Wali Kota Chicago Rahm Emanuel melalui pihak kantornya menolak berkomentar mengenai penyelesaian kasus Dao.
Penumpang bernama Dr David Dao telah meraih simpati publik internasional setelah diseret aparat keamanan maskapai dari kursi pesawat United Airlines setelah kondisi pesawat dinyatakan overbooked. Dao diseret hingga berdarah-darah dan gegar otak karena menolak meninggalkan kursi yang dia bayar dengan tiket resmi.
Pihak maskapai dengan Dao pada hari Kamis mencapai kesepakatan soal penyelesaian dari insiden itu. Perlakuan kasar yang dialami Dao membuat maskapai Amerika itu dihujat publik. Saham perusahaan juga anjlok setelah publik menyerukan pemboikotan.
Chief Executive Officer (CEO) United Airlines Oscar Munoz telah meminta maaf dan berjanji tidak akan menggunakan jasa aparat keamanan lagi. Namun, Dao menolak permintaa maaf dan memilih mengajukan gugatan ke pengadilan.
Meski nominal kompensasi dirahasiakan, pihak maskapai pada hari Kamis menawarkan uang hingga USD10.000 bagi penumpang yang menyerahkan tempat duduk ketika pesawat dinyatakan overbooked.
Pihak maskapai juga mengulang janjinya untuk tidak lagi meminta aparat keamanan untuk mengusir paksa penumpang bertiket resmi yang menolak menyerahkan tempat duduknya untuk dipindah ke pesawat lain.
“United telah mengambil tanggung jawab penuh atas apa yang terjadi pada Penerbangan 3411, tanpa berusaha menyalahkan orang lain, termasuk (otoritas) Kota Chicago,” kata Thomas Demetrio, seorang pengacara untuk Dao, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/4/2017).
Demetrio mengatakan bahwa tidak perlu melanjutkan proses gugatan pengadilan yang terpisah terhadap otoritas Kota Chicago terkait kasus ini. Republic Airways, mitra regional United yang mengoperasikan penerbangan rekanan, juga dibebaskan dari tanggung jawab sebagai bagian dari penyelesaian masalah.
Wali Kota Chicago Rahm Emanuel melalui pihak kantornya menolak berkomentar mengenai penyelesaian kasus Dao.
(mas)