Donald Trump Ingin Manusia Jadi Penduduk Mars Tahun 2020
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan keinginan yang mengejutkan ketika berbicara langsung dengan astronot NASA dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Trump ingin manusia menjadi penduduk planet Mars pada 2020 atau tiga tahun lagi.
Astronot NASA (Badan Antariksa AS) yang berbicara dengan Presiden Trump adalah Peggy Whitson. Astronot ini baru saja memecahkan rekor sebagai orang Amerika pertama yang menghabiskan waktu terlama di ruang angkasa, yakni selama 534 hari.
Trump yang berbicara dari Gedung Putih bertanya kepada Whitson yang berada di ISS, apakah bisa NASA membawa manusia ke planet Mars? Astronot itu menjawab; ”Sebaiknya permintaan Anda kira-kira pada tahun 2030-an.”
”Kami sedang membangun perangkat keras untuk menguji kendaraan untuk peluncuran yang baru dan kendaraan ini akan membawa kita lebih jauh daripada sebelumnya, dari planet ini,” lanjut Whitson.
”Sayangnya, penerbangan luar angkasa memakan banyak waktu dan uang, sehingga sampai di sana akan memerlukan kerjasama internasional agar pendekatan di seluruh planet berhasil, karena ini adalah usaha yang sangat mahal namun sangat bermanfaat,” imbuh Whitson.
Mendapat jawaban itu, Trump membalas dengan keinginan ambisius. Dia mengatakan, bahwa dia ingin melihat manusia jadi penduduk di Mars pada akhir masa jabatan pertamanya sebagai presiden AS, yakni 2020 mendatang.
Jika keinginan itu tak terpenuhi, Trump ingin memenangkan pemilihan presiden AS lagi. Dengan demikian, pada periode pemerintahannya yang kedua dia bisa melihat manusia jadi penduduk Mars paling lambat tahun 2025.
Tidak jelas apakah keinginan Trump itu bercanda atau memang target AS yang serius. Namun, Presiden Trump mendukung eksplorasi planet lain seperti Mars, salah satunya dengan memfokuskan anggaran untuk karya sains NASA.
Selama pembicaraan langsung dengan astronot AS itu, Trump bercanda bahwa dia tidak ingin pergi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Alasannya, saat ini dia sedang keliling dunia dengan kecepatan 17.000 mph.
Untuk terbang ke ISS butuh kecepatan yang jauh lebih tinggi. “Itu kira-kira secepat yang saya dengar,” canda Trump, seperti dilansir IB Times, semalam (24/4/2017). ”Saya tidak ingin terbang secepat itu.”
Astronot NASA (Badan Antariksa AS) yang berbicara dengan Presiden Trump adalah Peggy Whitson. Astronot ini baru saja memecahkan rekor sebagai orang Amerika pertama yang menghabiskan waktu terlama di ruang angkasa, yakni selama 534 hari.
Trump yang berbicara dari Gedung Putih bertanya kepada Whitson yang berada di ISS, apakah bisa NASA membawa manusia ke planet Mars? Astronot itu menjawab; ”Sebaiknya permintaan Anda kira-kira pada tahun 2030-an.”
”Kami sedang membangun perangkat keras untuk menguji kendaraan untuk peluncuran yang baru dan kendaraan ini akan membawa kita lebih jauh daripada sebelumnya, dari planet ini,” lanjut Whitson.
”Sayangnya, penerbangan luar angkasa memakan banyak waktu dan uang, sehingga sampai di sana akan memerlukan kerjasama internasional agar pendekatan di seluruh planet berhasil, karena ini adalah usaha yang sangat mahal namun sangat bermanfaat,” imbuh Whitson.
Mendapat jawaban itu, Trump membalas dengan keinginan ambisius. Dia mengatakan, bahwa dia ingin melihat manusia jadi penduduk di Mars pada akhir masa jabatan pertamanya sebagai presiden AS, yakni 2020 mendatang.
Jika keinginan itu tak terpenuhi, Trump ingin memenangkan pemilihan presiden AS lagi. Dengan demikian, pada periode pemerintahannya yang kedua dia bisa melihat manusia jadi penduduk Mars paling lambat tahun 2025.
Tidak jelas apakah keinginan Trump itu bercanda atau memang target AS yang serius. Namun, Presiden Trump mendukung eksplorasi planet lain seperti Mars, salah satunya dengan memfokuskan anggaran untuk karya sains NASA.
Selama pembicaraan langsung dengan astronot AS itu, Trump bercanda bahwa dia tidak ingin pergi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Alasannya, saat ini dia sedang keliling dunia dengan kecepatan 17.000 mph.
Untuk terbang ke ISS butuh kecepatan yang jauh lebih tinggi. “Itu kira-kira secepat yang saya dengar,” canda Trump, seperti dilansir IB Times, semalam (24/4/2017). ”Saya tidak ingin terbang secepat itu.”
(mas)