AS: Umbar Ancaman Nuklir, Kim Jong-un Paranoid dan Tertekan

Selasa, 25 April 2017 - 09:51 WIB
AS: Umbar Ancaman Nuklir,...
AS: Umbar Ancaman Nuklir, Kim Jong-un Paranoid dan Tertekan
A A A
WASHINGTON - Ancaman rezim Kim Jong-un untuk membom nuklir Australia dan Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa pemimpin Korea Utara (Korut) itu “sangat paranoid” dan sedang merasakan “tekanan”. Komentar ini disampaikan Duta Besar AS untuk PBB Nikkei Haley.

Pyongyang telah mengancam akan menenggelamkan kapal unduk AS USS Carl Vinson—yang sedang menuju ke Semenanjung Korea—dengan satu serangan. Aparat keamanan Korut juga telah menangkap seorang profesor AS, Tony Kim, yang hendak meninggalkan Pyongyang. Sebelumnya, Korut melalui media resminya siap menyerang Australia dengan bom nuklir jika negara itu mengikuti jejak AS dalam memusuhi Pyongyang.

“Kim Jong-un mulai melenturkan otot-ototnya karena dia merasakan tekanan,” kata Haley dalam program “Today” di stasiun televisi NBC, Senin pagi waktu AS.

”Perlu diingat, dia hanya mencoba untuk mendapatkan kepercayaan dari bangsanya sendiri. Jadi, ketika dia melakukan hal-hal ini, dia tidak harus melakukannya untuk kita semua, sama seperti dia mencoba membuktikan pada bangsanya sendiri bahwa dia bisa menangani ini,” ujar diplomat Amerika ini.

”Dia sangat merasakan tekanan,” lanjut Haley, yang dilansir Selasa (25/4/2017). ”Saya pikir Anda mulai melihat dia menjadi sangat paranoid dan saya pikir Anda mulai melihat tekanan datang dari semua bagian masyarakat internasional dan saya pikir kami hanya perlu menekannya,” imbuh dia.

Penangkapan Tony Kim menambah jumlah warga AS yang ditahan di Korut menjadi tiga orang. Haley mengatakan, bahwa penahanan warga AS tersebut merupakan upaya pemimpin Pyongyang untuk memiliki peluang tawar-menawar dengan AS.

Dia juga mengindikasikan bahwa AS bersedia untuk membalas jika Korut menggunakan rudal balistik antarbenua (ICBM) atau menyerang sebuah pangkalan militer AS. Tapi, Haley memperingatkan Kim Jong-un untuk tidak menguji keberanian AS.

”AS tidak mencari pertengkaran, jadi jangan memberi kami alasan untuk melakukannya,” katanya. ”Kami tidak akan melakukan apapun kecuali jika dia memberi kami alasan untuk melakukan sesuatu, jadi tujuan kami bukan untuk memulai perkelahian.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1185 seconds (0.1#10.140)