AS: Pesawat Militer Rusia 4 Kali Dekati Alaska, Dicegat Dua Kali
A
A
A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengungkap, pesawat-pesawat militer Rusia mendekati pantai Alaska sebanyak empat kali dalam seminggu ini. Jet-jet tempur AS melakukan pencegatan sebanyak dua kali.
Insiden terbaru terjadi pada Kamis malam, di mana dua pesawat pembom Tu-95 Rusia dicegat secara aman oleh pesawat jet tempur F-22 Raptor AS dan pesawat tempur CF-18 Hornet Kanada.
Juru bicara Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD), Lori O'Donley, menyebut aksi pesawat-pesawat militer Rusia masih berada di wilayah udara internasional.
Menurut O’Donley, pesawat-pesawat militer Rusia secara berkala terbang ke wilayah zona identifikasi pertahanan AS yang membentang 200 mil dari pantai Alaska.
Insiden tersebut terjadi di tengah ketegangan AS dan Rusia terkait memanasnya perang sipil di Suriah. Dalam konflik Suriah, AS mendukung kelompok pemberontak atau oposisi, sedangkan Rusia mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara adalah badan yang dibangun AS dan Kanada untuk memantau wilayah udara Amerika Utara.
Meningkatnya aksi penerbangan pesawat militer Rusia di dekat Alaska dianggap militer AS sebagai hal yang tidak wajar. ”Kami belum melihat tingkat aktivitas semacam ini selama beberapa tahun,” kata John Cornelio, juru bicara NORAD lainnya seperti dilansir CNN, Sabtu (22/4/2017).
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya atau tidak biasa,” ujarnya. Sementara itu militer maupun pemerintah Rusia belum berkomentar atas laporan yang dibeberkan militer AS.
Insiden terbaru terjadi pada Kamis malam, di mana dua pesawat pembom Tu-95 Rusia dicegat secara aman oleh pesawat jet tempur F-22 Raptor AS dan pesawat tempur CF-18 Hornet Kanada.
Juru bicara Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD), Lori O'Donley, menyebut aksi pesawat-pesawat militer Rusia masih berada di wilayah udara internasional.
Menurut O’Donley, pesawat-pesawat militer Rusia secara berkala terbang ke wilayah zona identifikasi pertahanan AS yang membentang 200 mil dari pantai Alaska.
Insiden tersebut terjadi di tengah ketegangan AS dan Rusia terkait memanasnya perang sipil di Suriah. Dalam konflik Suriah, AS mendukung kelompok pemberontak atau oposisi, sedangkan Rusia mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara adalah badan yang dibangun AS dan Kanada untuk memantau wilayah udara Amerika Utara.
Meningkatnya aksi penerbangan pesawat militer Rusia di dekat Alaska dianggap militer AS sebagai hal yang tidak wajar. ”Kami belum melihat tingkat aktivitas semacam ini selama beberapa tahun,” kata John Cornelio, juru bicara NORAD lainnya seperti dilansir CNN, Sabtu (22/4/2017).
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya atau tidak biasa,” ujarnya. Sementara itu militer maupun pemerintah Rusia belum berkomentar atas laporan yang dibeberkan militer AS.
(mas)