Assad: Barat Cegah Peneliti Independen Selidiki Serangan Senjata Kimia Idlib

Jum'at, 21 April 2017 - 15:27 WIB
Assad: Barat Cegah Peneliti Independen Selidiki Serangan Senjata Kimia Idlib
Assad: Barat Cegah Peneliti Independen Selidiki Serangan Senjata Kimia Idlib
A A A
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad menilai negara-negara Barat mencegah para penliti independen untuk melakukan penyelidikan terhadap serangan senjata kimia di Idlib. Assad menyebut, ini dilakukan Barat untuk mencegah fakta sebenarnya terungkap.
"Kami secara resmi mengirim surat ke PBB. Dalam surat tersebut kami meminta mereka untuk mengirim delegasi guna menyelidiki apa yang terjadi di Khan Shaykhun," kata Assad, seperti dilansir Presstv pada Jumat (21/4).
"Tentu saja sampai saat ini mereka tidak mengirim [tanggapan], karena Barat dan Amerika Serikat (AS) menghalangi setiap delegasi untuk datang. Sebab, jika mereka datang, mereka akan menemukan semua narasi tentang apa yang terjadi di Khan Shaykhun dan kemudian serangan bandara Shayrat adalah sebuah kebohongan," sambungnya.
Assad kemudian menggambarkan serangan senjata kimia sebagai sebuah kebohongan yang dimainkan hanya untuk membenarkan serangan terhadap pangkalan Shayrat.
Pernyataan Assad ini sendiri muncul tidak lama setelah Organisasi Larangan Senjata Kimia (OPCW) menyepakati draft keputusan untuk melakukan penyelidikan baru dugaan serangan senjata kimia di Suriah. Keputusan itu dilakukan melalui mekanisme voting atau pemungtan suara.
Sebelumnya, sekutu Suriah, Rusia, melalui Kementerian Luar Negerinya mengaku kecewa dengan keputusan OPCW. Rusia menilai draft keputusan tersebut dilakukan di bawah diksi yang tidak masuk akal dan sangat tidak meyakinkan.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5402 seconds (0.1#10.140)