Putri Gus Dur: Tak Benar 'Duel' Ahok-Anies Pertarungan Moderat dan Radikal
A
A
A
JAKARTA - Putri almarhum Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid, menyinggung masalah pilkada Jakarta saat bertemu Wakil Presiden (wapres) Amerika Serikat (AS) Michael Richard "Mike" Pence. Dia mengeluhkan pemberitaan media asing yang menganggap pilkada Jakarta sebagai perseteruan kaum moderat dan kaum radikal.
Putri Gus Dur yang akrab disapa Yenny Wahid menjadi mediator dialog Pence dan para tokoh agama yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (20/4/2017). Pilkada DKI Jakarta putaran kedua menjadi "duel" final pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dengan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno.
"Di beberapa media asing di-framing, dikatakan terjadi kekalahan di kubu moderat dan yang menang di kubu radikal. Itu tidak benar. Saya katakan, gubernur baru yang terpilih juga banyak pendukungnya dari Kristen yang taat sama seperti Pence," ucap Yenny yang mewakili Wahid Foundation.
"Kalau Pence sering mengatakan 'i'm Christian first'. Jadi, identitas yang paling kuat adalah jadi seorang Kristen dan Kristen yang taat. Jadi saya katakan pendukungnya Anies juga banyak Kristen yang taat, biar dia mengerti bahwa ini bukan masalah toleransi. Karena di media barat di-framing seperti itu, jadi kita buyarkan persepsinya," ujar Yenny.
Pence menghargai penjelasan Yenny. Wakil Donald Trump ini bahkan berterima kasih atas penjelasan tersebut.
"Dia sangat menghargai bahwa saya khusus bicara soal itu. Dia hargai justru kita yang jelaskan duduk perkara yang sebenarnya. Karena, kalau cuma baca dari media bisa keliru, seolah-olah ini antara kelompok Islam dan non-Muslim. Dia kan non-Muslim, takutnya dia merasa non-Muslim di Indonesia diperlakukan tidak baik. Itu yang kita luruskan persepsinya," papar Yenny.
Putri Gus Dur yang akrab disapa Yenny Wahid menjadi mediator dialog Pence dan para tokoh agama yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (20/4/2017). Pilkada DKI Jakarta putaran kedua menjadi "duel" final pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dengan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno.
"Di beberapa media asing di-framing, dikatakan terjadi kekalahan di kubu moderat dan yang menang di kubu radikal. Itu tidak benar. Saya katakan, gubernur baru yang terpilih juga banyak pendukungnya dari Kristen yang taat sama seperti Pence," ucap Yenny yang mewakili Wahid Foundation.
"Kalau Pence sering mengatakan 'i'm Christian first'. Jadi, identitas yang paling kuat adalah jadi seorang Kristen dan Kristen yang taat. Jadi saya katakan pendukungnya Anies juga banyak Kristen yang taat, biar dia mengerti bahwa ini bukan masalah toleransi. Karena di media barat di-framing seperti itu, jadi kita buyarkan persepsinya," ujar Yenny.
Pence menghargai penjelasan Yenny. Wakil Donald Trump ini bahkan berterima kasih atas penjelasan tersebut.
"Dia sangat menghargai bahwa saya khusus bicara soal itu. Dia hargai justru kita yang jelaskan duduk perkara yang sebenarnya. Karena, kalau cuma baca dari media bisa keliru, seolah-olah ini antara kelompok Islam dan non-Muslim. Dia kan non-Muslim, takutnya dia merasa non-Muslim di Indonesia diperlakukan tidak baik. Itu yang kita luruskan persepsinya," papar Yenny.
(mas)