AS Jamin Keamanan Jepang
A
A
A
TOKYO - Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS) Mike Pence menegaskan kembali komitmen Washington terhadap keamanan Jepang, kemarin. Jaminan itu ditegaskan lagi saat Korea Utara (Korut) bertekad melakukan tes rudal setiap pekan.
Pyongyang mengabaikan tekanan internasional dengan terus mengembangkan rudal balistik berhulu ledak nuklir yang dapat mencapai wilayah AS. Saat dunia khawatir Korut menggelar tes nuklir keenam, Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Korut Han Song-ryol menjelaskan program itu akan terus berjalan.
”Kami akan menggelar lebih banyak tes rudal setiap pekan, bulan, dan tahun,” ujarnya, kepada BBC. Han mengancam perang total jika AS menyerang Korut. Saat tiba di Tokyo untuk bertemu Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, Pence menyambut hubungan keamanan dua negara.
”Aliansi antara AS dan Jepang merupakan fondasi perdamaian dan keamanan di Asia Timur Laut,” papar Pence, kepada Abe. Abe menyerukan resolusi damai untuk mengatasi krisis di semenanjung Korea, tapi tidak menolak langkah lebih keras terhadap Pyongyang.
”Ini masalah seberapa penting bagi kami mencari upaya diplomatik dan menyelesaikan isu itu secara damai. Pada saat dialog itu tak berguna dan perlu bagi kami untuk menambah tekanan,” kata Abe. Saat berada di Korsel dalam persinggahan pertama tur Asia, Pence mengunjungi Zona Demiliterisasi yang memisahkan dua Korea.
Dia memperingatkan Pyongyang tidak melakukan provokasi lebih lanjut. Korut dapat bereaksi terhadap potensi serangan AS dengan menyerang Korsel atau Jepang. Pence pun menekankan serangan terbaru AS di pangkalan udara Suriah dan Kompleks Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Afghanistan sebagai peringatan bagi Pyongyang agar tidak meremehkan pemerintahan baru AS. Meski demikian, saat konferensi pers bersama Deputi PM Jepang Taro Aso, kemarin, Pence juga menegaskan pentingnya koordinasi.
”Kami yakin cara paling produktif ke depan ialah dialog di antara keluarga bangsa-bangsa yang dapat mengisolasi dan menekan Korut untuk meninggalkan secara permanen atau melucuti program nuklir dan rudalnya,” papar Pence, yang menegaskan komitmen AS terhadap Jepang.
Ketegangan antara Pyongyang dan Washington meningkat dalam beberapa pekan terakhir saat sejumlah tes rudal Korut memicu peringatan keras dari Pemerintahan Donald Trump. Saat ditanya tentang pesannya untuk pemimpin Korut Kim Jong-un, Trump menjawab, ”Harus bertindak”.
Pyongyang mengabaikan tekanan internasional dengan terus mengembangkan rudal balistik berhulu ledak nuklir yang dapat mencapai wilayah AS. Saat dunia khawatir Korut menggelar tes nuklir keenam, Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Korut Han Song-ryol menjelaskan program itu akan terus berjalan.
”Kami akan menggelar lebih banyak tes rudal setiap pekan, bulan, dan tahun,” ujarnya, kepada BBC. Han mengancam perang total jika AS menyerang Korut. Saat tiba di Tokyo untuk bertemu Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, Pence menyambut hubungan keamanan dua negara.
”Aliansi antara AS dan Jepang merupakan fondasi perdamaian dan keamanan di Asia Timur Laut,” papar Pence, kepada Abe. Abe menyerukan resolusi damai untuk mengatasi krisis di semenanjung Korea, tapi tidak menolak langkah lebih keras terhadap Pyongyang.
”Ini masalah seberapa penting bagi kami mencari upaya diplomatik dan menyelesaikan isu itu secara damai. Pada saat dialog itu tak berguna dan perlu bagi kami untuk menambah tekanan,” kata Abe. Saat berada di Korsel dalam persinggahan pertama tur Asia, Pence mengunjungi Zona Demiliterisasi yang memisahkan dua Korea.
Dia memperingatkan Pyongyang tidak melakukan provokasi lebih lanjut. Korut dapat bereaksi terhadap potensi serangan AS dengan menyerang Korsel atau Jepang. Pence pun menekankan serangan terbaru AS di pangkalan udara Suriah dan Kompleks Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Afghanistan sebagai peringatan bagi Pyongyang agar tidak meremehkan pemerintahan baru AS. Meski demikian, saat konferensi pers bersama Deputi PM Jepang Taro Aso, kemarin, Pence juga menegaskan pentingnya koordinasi.
”Kami yakin cara paling produktif ke depan ialah dialog di antara keluarga bangsa-bangsa yang dapat mengisolasi dan menekan Korut untuk meninggalkan secara permanen atau melucuti program nuklir dan rudalnya,” papar Pence, yang menegaskan komitmen AS terhadap Jepang.
Ketegangan antara Pyongyang dan Washington meningkat dalam beberapa pekan terakhir saat sejumlah tes rudal Korut memicu peringatan keras dari Pemerintahan Donald Trump. Saat ditanya tentang pesannya untuk pemimpin Korut Kim Jong-un, Trump menjawab, ”Harus bertindak”.
(esn)