Rusia Perketat Kontrol Imigrasi

Rabu, 12 April 2017 - 23:58 WIB
Rusia Perketat Kontrol...
Rusia Perketat Kontrol Imigrasi
A A A
MOSKOW - Kepala Badan Keamanan Rusia (FSB) Alexander Bortnikov menyerukan pengetatan kontrol imigrasi setelah serangan bom di kereta bawah tanah (metro) Saint Petersburg. Bortnikov beralasan, semua tersangka yang ditahan terkait serangan bom tersebut berasal dari Asia Tengah.

“Delapan orang yang ditahan di Moskow dan Saint Petersburg terkait pengeboman pada 3 April yang menewaskan 13 orang itu berasal dari Asia Tengah,” katanya, dikutip kantor berita RIA Novosti. Bortnikov tidak menjelaskan kewarganegaraan para tersangka yang ditahan tersebut.

“Untuk mencegah upaya para pejuang masuk Rusia, perlu langkah tambahan mengontrol perbatasan negara dari para tersangka yang terlibat berbagai serangan teroris,” ujarnya dalam pertemuan Komite Antiterorisme Nasional (NAK).

Para penjaga perbatasan Rusia dikontrol oleh FSB. Komite Investigasi Rusia pekan lalu menyebut delapan tersangka kasus bom itu tapi tidak menjelaskan asal etnik mereka. Tersangka pelaku pengeboman bunuh diri bernama Akbarjon Djalilov, 22, yang merupakan warga Rusia kelahiran Kirgiztan.

Jutaan migran dari negaranegara miskin bekas Uni Soviet seperti Uzbekistan, Tajikistan, dan Kirgiztan biasanya datang ke Rusia untuk bekerja. “Inti dari kelompok-kelompok teroris di Rusia terdiri atas warga negara bekas Uni Soviet yang tiba sebagaipekerjamigran,” paparnya.

Di Swedia, pria asal Uzbekistan mengemudikan truk ke trotoar di ibu kota Stockholm hingga menewaskan empat orang dan melukai 15 orang. ISIS tidak mengklaim bertanggung jawab, tapi media Swedia melaporkan bahwa tersangka mengaku menerima perintah dari ISIS. Tersangka serangan di Stockholm, Rakhmat Akilov, 39, mengakui melakukan kejahatan terorisme dengan menabrak sejumlah orang di trotoar.

“Akilov mengakui kejahatan teroris dan menerima penahanannya,” papar pengacara Akilov, Johan Eriksson, di pengadilan Distrik Stockholm. Akilov ditahan di pinggiran Stockholm beberapa jam setelah serangan teror pada Jumat (7/4) itu. Dia hadir dengan penjagaan ketat di ruang pengadilan.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1011 seconds (0.1#10.140)