Pasukan Filipina Habisi Jubir Kelompok Abu Sayyaf
A
A
A
MANILA - Seorang pemimpin kelompok militan Abu Sayyaf tewas dalam bentrokan bersenjata dengan pasukan Filipina di pulau resor pada minggu ini. Pemimpin yang tewas tersebut terlibat langsung dalam penculikan dan eksekusi warga negara Kanada dan Jerman.
Pasukan Filipina menewaskan sedikitnya enam anggota ISIS terkait Abu Sayyaf selama baku tembak di pulau wisata populer Bohol pada hari Selasa lalu, tetapi menderita empat korban.
Pasca bentrokan, militer Filipina menemukan tubuh Muamar Askali atau dikenal sebagai Abu Rami. Rami dikenal sebagai juru bicara (jubir) kelompok yang terkenal dengan pemerasan, pembajakan, dan penculikan untuk tebusan itu.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Eduardo Ano menggambarkan Abu Rami sebagai pemimpin Abu Sayyaf yang sangat terkenal bertanggung jawab atas beberapa kekejaman seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/4/2017).
Menurut Ano, Abu Rami mencoba untuk mengangkat namanya sendiri dan telah muncul menjadi salah satu pemimpin atas Abu Sayyaf. Ia terlibat dalam upaya penculikan yang gagal terhadap wisatawan di Bohol selama Pekan Suci di negara mayoritas beragam Katolik Roma itu.
Ano mengatakan situasi di Bohol, jauh dari benteng pulau Abu Sayyaf di Selatan, kini telah kembali normal. Bahkan, pasukan keamanan kini tengah mengejar anggota Abu Sayyaf lainnya yang terlibat dalam baku tembak.
Bentrokan terjadi setelah Kedutaan Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris memperingatkan warga tentang penculikan selama liburan. Mereka menyebut sejumlah tempat yang rawan macam Central Visayas, yang mencakup Cebu dan Bohol.
Pasukan Filipina menewaskan sedikitnya enam anggota ISIS terkait Abu Sayyaf selama baku tembak di pulau wisata populer Bohol pada hari Selasa lalu, tetapi menderita empat korban.
Pasca bentrokan, militer Filipina menemukan tubuh Muamar Askali atau dikenal sebagai Abu Rami. Rami dikenal sebagai juru bicara (jubir) kelompok yang terkenal dengan pemerasan, pembajakan, dan penculikan untuk tebusan itu.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Eduardo Ano menggambarkan Abu Rami sebagai pemimpin Abu Sayyaf yang sangat terkenal bertanggung jawab atas beberapa kekejaman seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/4/2017).
Menurut Ano, Abu Rami mencoba untuk mengangkat namanya sendiri dan telah muncul menjadi salah satu pemimpin atas Abu Sayyaf. Ia terlibat dalam upaya penculikan yang gagal terhadap wisatawan di Bohol selama Pekan Suci di negara mayoritas beragam Katolik Roma itu.
Ano mengatakan situasi di Bohol, jauh dari benteng pulau Abu Sayyaf di Selatan, kini telah kembali normal. Bahkan, pasukan keamanan kini tengah mengejar anggota Abu Sayyaf lainnya yang terlibat dalam baku tembak.
Bentrokan terjadi setelah Kedutaan Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris memperingatkan warga tentang penculikan selama liburan. Mereka menyebut sejumlah tempat yang rawan macam Central Visayas, yang mencakup Cebu dan Bohol.
(ian)