Rusia Pertanyakan Motif AS Sembunyikan Kejahatan ISIS di Mosul
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mempertanyakan motif sebenarnya dari keputusan Amerika Serikat (AS) menyembunyikan kejahatan yang dilakukan ISIS di Mosul. Menurut Moskow, penjelasan yang sudah disampaikan AS mengenai hal ini sangat tidak jelas.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov menuturkan, pihaknya terus bertanya-tanya mengapa AS menyembunyikan hal semacam ini, dan penjelasan yang sudah diberikan benar-benar tidak menjawab pertanyaan yang ada.
"Motif apa yang dimiliki AS ketika mereka menyembunyikan kejahatan perang teroris dari masyarakat internasional di balik tabir rahasia? Mengapa koalisi internasional yang dipimpin AS, dengan informasi ini, menggunakan 'bom pintar' mereka masih melaksanakan serangan udara pada bangunan dengan warga sipil, sengaja mengutuk mereka ke sebuah kematian yang mengerikan?" tanya Konashenkov.
“Pernyataan tidak masuk akal Pentagon membenarkan korban sipil dalam pemboman AS di Irak menunjukan tingkat nyata perencanaan operasi, dan dugaan keunggulan ‘bom pintar’ AS," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (2/4).
Dia kemudian menunjukkan perbedaan antara operasi Rusia di Aleppo dan operasi yang dipimpin AS di Mosul. Konashenkov mengatakan Rusia tidak menggunakan Angkatan Udara mereka, dan fokus pada isu-isu kemanusiaan.
“Pasukan Angkatan Udara Rusia tidak digunakan di Aleppo. Perhatian difokuskan pada koridor kemanusiaan serta memberikan dan menyediakan bantuan kemanusiaan bagi warga setempat. Di Mosul, menurut juru bicara koalisi (AS) Joseph Scrocca, meskipun adanya korban sipil, koalisi tidak akan mundur bahkan ketika pertempuran menjadi semakin berat,” tukasnya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov menuturkan, pihaknya terus bertanya-tanya mengapa AS menyembunyikan hal semacam ini, dan penjelasan yang sudah diberikan benar-benar tidak menjawab pertanyaan yang ada.
"Motif apa yang dimiliki AS ketika mereka menyembunyikan kejahatan perang teroris dari masyarakat internasional di balik tabir rahasia? Mengapa koalisi internasional yang dipimpin AS, dengan informasi ini, menggunakan 'bom pintar' mereka masih melaksanakan serangan udara pada bangunan dengan warga sipil, sengaja mengutuk mereka ke sebuah kematian yang mengerikan?" tanya Konashenkov.
“Pernyataan tidak masuk akal Pentagon membenarkan korban sipil dalam pemboman AS di Irak menunjukan tingkat nyata perencanaan operasi, dan dugaan keunggulan ‘bom pintar’ AS," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (2/4).
Dia kemudian menunjukkan perbedaan antara operasi Rusia di Aleppo dan operasi yang dipimpin AS di Mosul. Konashenkov mengatakan Rusia tidak menggunakan Angkatan Udara mereka, dan fokus pada isu-isu kemanusiaan.
“Pasukan Angkatan Udara Rusia tidak digunakan di Aleppo. Perhatian difokuskan pada koridor kemanusiaan serta memberikan dan menyediakan bantuan kemanusiaan bagi warga setempat. Di Mosul, menurut juru bicara koalisi (AS) Joseph Scrocca, meskipun adanya korban sipil, koalisi tidak akan mundur bahkan ketika pertempuran menjadi semakin berat,” tukasnya.
(esn)