Mahasiswi China Jual Sel Telurnya untuk Beli iPhone Plus 7
A
A
A
SHANGHAI - Seorang mahasiswi di sebuah universitas di Shanghai, China, nekat menjual 20 sel telurnya di pasar gelap seharga 250.000 yuan atau sekitar Rp482,9 juta. Uang itu salah satunya digunakan untuk membeli iPhone Plus 7.
Praktik ilegal ini terungkap dari investigasi yang dilakukan sebuah stasiun televisi lokal. Wartawati televisi tersebut menyamar dan berpura-pura sebagai donor sel telur. Dia bertemu broker di pasar gelap di Shanghai pada 19 Februari 2017.
Laporan investigasi itu ditanyangkan awal pekan ini. Dalam penyamarannya, wartawati yang dibekali kamera tersembunyi itu, antre dengan setengah lusin perempuan lain untuk diwawancarai sang broker.
Ketika tiba pada gilirannya, dia ditanya tentang riwayat kesehatan anggota keluarganya hingga tingkat kecerdasan, termasuk nilai ujian masuk perguruan tinggi. Para donor sel telur memanfaatkan penampilan, catatan kesehatan dan tingkat pendidikan sebagai nilai tawar untuk mendapatkan harga tertinggi.
Wartawati yang menyamar itu juga kontak dengan seorang perempuan yang menjual sel telurnya kepada sang broker. Perempuan yang bertatus mahasiswi itu mengaku telah menjual 20 sel telur.
”Saya tidak berpikir ada risikonya,” katanya. ”Gadis selain saya datang ke sini dengan melakukannya untuk kedua kalinya,” ujar mahasiswi yang identitasnya tidak diungkap tersebut, seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (1/4/2017).
Menurut wartawati televisi tersebut, mahasiswi yang dia temui dibayar 250.000 yuan untuk sel-sel telurnya. Sebagian uang dari penjualan sel telur itu digunakan untuk membeli iPhone Plus 7.
Prosedur pengambilan sel-sel telur berlangsung di sebuah gedung perkantoran yang “disulap” seperti layaknya rumah sakit.
Broker tersebut mengatakan kepada wartawati, bahwa tenaga medis mereka merupakan ahli bedah dari rumah sakit papan atas. ”Proses ini aman, tanpa resiko dan cepat,” kata broker.
”Sebagai imbalannya, Anda menerima sejumlah besar uang. Baseline setidaknya 10.000 yuan. Ada kasus di mana beberapa donor dibayar lebih dari 100.000 yuan. Kami membayar Anda segera setelah kami mendapatkan sel telur Anda,” lanjut broker tersebut.
Mayoritas pendonor berusia 20-an tahun. Namun menurut laporan investigasi itu ada pendonor yang usianya 40-an tahun. Pihak broker tidak memungkinkan pendonor bertemu maupun kontak langsung dengan penerima sel telur.
Praktik ilegal ini terungkap dari investigasi yang dilakukan sebuah stasiun televisi lokal. Wartawati televisi tersebut menyamar dan berpura-pura sebagai donor sel telur. Dia bertemu broker di pasar gelap di Shanghai pada 19 Februari 2017.
Laporan investigasi itu ditanyangkan awal pekan ini. Dalam penyamarannya, wartawati yang dibekali kamera tersembunyi itu, antre dengan setengah lusin perempuan lain untuk diwawancarai sang broker.
Ketika tiba pada gilirannya, dia ditanya tentang riwayat kesehatan anggota keluarganya hingga tingkat kecerdasan, termasuk nilai ujian masuk perguruan tinggi. Para donor sel telur memanfaatkan penampilan, catatan kesehatan dan tingkat pendidikan sebagai nilai tawar untuk mendapatkan harga tertinggi.
Wartawati yang menyamar itu juga kontak dengan seorang perempuan yang menjual sel telurnya kepada sang broker. Perempuan yang bertatus mahasiswi itu mengaku telah menjual 20 sel telur.
”Saya tidak berpikir ada risikonya,” katanya. ”Gadis selain saya datang ke sini dengan melakukannya untuk kedua kalinya,” ujar mahasiswi yang identitasnya tidak diungkap tersebut, seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (1/4/2017).
Menurut wartawati televisi tersebut, mahasiswi yang dia temui dibayar 250.000 yuan untuk sel-sel telurnya. Sebagian uang dari penjualan sel telur itu digunakan untuk membeli iPhone Plus 7.
Prosedur pengambilan sel-sel telur berlangsung di sebuah gedung perkantoran yang “disulap” seperti layaknya rumah sakit.
Broker tersebut mengatakan kepada wartawati, bahwa tenaga medis mereka merupakan ahli bedah dari rumah sakit papan atas. ”Proses ini aman, tanpa resiko dan cepat,” kata broker.
”Sebagai imbalannya, Anda menerima sejumlah besar uang. Baseline setidaknya 10.000 yuan. Ada kasus di mana beberapa donor dibayar lebih dari 100.000 yuan. Kami membayar Anda segera setelah kami mendapatkan sel telur Anda,” lanjut broker tersebut.
Mayoritas pendonor berusia 20-an tahun. Namun menurut laporan investigasi itu ada pendonor yang usianya 40-an tahun. Pihak broker tidak memungkinkan pendonor bertemu maupun kontak langsung dengan penerima sel telur.
(mas)